India Tidak Rela Gabung Corsia
Minggu, 25 Desember 2016, 22:07 WIBBisnisnews.id - IATA (International Air Transport Association) mengekspresikan kekecewaannya karena India tidak jadi bagian dari pakta global untuk mengurangi emisi di sektor penerbangan.
CORSIA adalah Carbon Offsetting and Reporting Scheme for International Aviation yang telah disepakati awal tahun ini di bawah naungan ICAO.
Menurut pemberitaan Business Standard, beberapa tahun yang lalu, India, bersama banyak negara lain, telah menentang langkah Uni Eropa untuk sistem perdagangan emisi perjalanan udara.
"Yang menjadi perhatian utama adalah operator India tidak memberikan kontribusi pada pertumbuhan netral karbon atau pengurangan emisi CO2 untuk 30 tahun ke depan, padahal India merupakan bagian dari kesepakatan perubahan iklim Paris (Paris Climate Change)," kata Alexandre de Juniac, Direktur Jenderal dan CEO IATA. Ia berharap suatu saat India akan bergabung dalam skema.
Juniac mengatakan Corsia tidak akan menjadi gangguan besar dalam persaingan penerbangan ke dan dari India karena tidak berbasis sistem rute.
Corsia berusaha untuk mengurangi emisi di sektor penerbangan dengan cara mekanisme carbon offsetting dan akan dilaksanakan dalam lima tahap. Skema ini akan dijalankan tahun 2021-2035.
Ia juga mengatakan bahwa fokus Corsia sekarang adalah implementasi sistem, khususnya negara-negara yang telah bergabung secara sukarela. Sejauh ini total 66 negara.
Skema pertama sampai 2026 adalah kerelaan dari negara-negara partisipan tersebut. Dan tahun 2027 dan seterusnya, skema ini menjadi wajib. Diperkirakan tahun 2027, lebih dari 90 persen penerbangan internasional akan tercakup dalam Corsia.
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) sendiri akan meninjau kemajuan skema setiap tiga tahun.
Dalam upayanya untuk memastikan Corsia tidak mendistorsi persaingan, skema yang dipakai adalah berbasis rute. Maskapai yang terbang dari negara yang termasuk dalam Corsia, ke yuridiksi non Corsia, akan dikecualikan. (marloft/syam)