Dalam survei yang dilakukan Forbes di Amerika Serikat pada tahun 2014 lalu. Fisioterapi menjadi sebuah profesi kedua terbesar yang sangat diinginkan oleh para remaja negeri Paman Sam.

 

Ketua Umum Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Ali Imron mengatakan, saat ini Indonesia merupakan satu-satunya negara di kawasan Asia yang memiliki Fisioterapis dengan rasio 1:35.000 jumlah penduduk Indonesia.

 

“Saat ini kita hanya memiliki tenaga medis yang sangat minim, padahal sudah seharusnya suatu negara memiliki Fisioterpis dengan tingkat rasio mencapai 1:7.000 penduduk suatu negara,” ujar Imron dalam Konfrensi Pers Ulang Tahun ke-50 IFI di Joglo Kemang, Jakarta, Minggu (10/6/2018).

 

Demi dapat memenuhi rasio 1:7.000 penduduk, Imron menghimbau kepada para anak-anak muda Indonesia untuk lebih mengenal Fisioterapi dan menjadikan profesi satu ini sebagai cita-cita baru yang menjanjikan.

 

Untuk menjadi seorang yang ahli dalam bidang Fisioterapi, Imron menjelaskan bahwa ada tahapan akademik yang harus ditempuh. Untuk saat ini sudah ada 11 universitas yang membuka jurusan Fisioterapi yang telah tersebar di Indonesia.

 

Sementara itu, terkait biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi seorang Fisioterapis yang professional tidaklah terlalu mahal, bahkan bisa dikatakan paling murah dibandingkan biaya sekolah para tenaga medis yang lain.

 

“Biaya yang harus dikeluarkan untuk sekolah Fisioterapi bisa dikatakan sangat murah dibandingkan sekolah tenaga medis yang lain. Namun untuk dapat lolos seleksi masuknya, jelas lebih sulit dari menjadi seorang dokter,” kata Imron. (Rayza)