Indonesia Krisis Mekanik Pesawat Hingga Tahun 2028
Senin, 20 Februari 2017, 20:47 WIB
Bisnisnews.id - Pesatnya perkembangan industri maskapai penerbangan saat ini tidak diimbangi dengan ketersediaan tenaga kerja yang handal di bidangnya.
Tercatat, kebutuhan tenaga mekanik pesawat terbang Indonesia hingga tahun 2017 mendatang mencapai 7,500 orang. Sedangkan ketersediaan para lulusan sekolah penerbangan di Indonesia hanya separuhnya saja.
" Kendalanya karena jumlah sekolah penerbangan di Indonesia saat ini hanya sedikit, yaitu 37 sekolah saja ditambah tenaga pengajar juga kurang. Indonesia masih membutuhkan ribuan mekanik pesawat terbang, sangat disayangkan peluang besar ini banyak diisi oleh tenaga asing," ujar Arista saat memberikan materi seminar pendidikan di SMK Penerbangan TM Paksi Mubarok Kuningan beberapa waktu lalu.
Sebagai perhitungan kasar saja, lanjut Arista, sebuah pesawat komersil ukuran kecil biasanya membutuhkan sedikitnya 40 orang tenaga mekanik. Sedangkan sebuah maskapai penerbangan biasanya mempunyai puluhan hingga ratusan unit pesawat.
" Maskapai Garuda Indonesia saja memiliki 200 unit pesawat. Belum lagi maskapai penerbangan lain yang jumlahnya semakin banyak, bisa dihitung berapa banyak kebutuhan mekaniknya," ucap Arista.
Di tahun 2017 saja, ada 2,000 pesawat komersial di Indonesia yang melayani 237 bandara seluruh Indonesia. Bila SDM mekanik pesawat terbang tidak segera diproduksi secara masive, maka akan terjadi kekurangan yang sangat serius di lapangan.
Kondisi krisis tenaga mekanik pesawat ini, kata Arista, diprediksi akan berlangsung hingga tahun 2028 nanti.
Ditambah kini yang sedang dibangun yaitu Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka, yang katanya akan menjadi bandara termodern di Indonesia.
Bandara Kertajati di Majalengka berkonsep bandara modern yang dinamakan aero-space park. Majalengka akan disulap menjadi kota aeropolis, di mana hanggar perawatan pesawat, sekolah pilot, komplek perumahan pilot dan pramugari , rumah sakit, hotel, mall akan menyatu di satu area.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar menuturkan bahwa pembebasan lahan untuk lintasan pesawat (runway) Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), di Kertajati Kabupaten Majalengka ditargetkan selesai akhir tahun 2017, jika sesuai time frame yang ditetapkan.
"Pembebasan lahan untuk runway minimal selesai tahun ini," kata Deddy Mizwar usai rapat bersama Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang di Kantor Wilayah ATR/BPN Jawa Barat di Bandung.
Menurut dia, pembangunan runway tersebut membutuhkan luas 52 bidang tanah atau 12 hektare yang berada di Desa Sukamulya Kecamatan Kertajati.
Dia mengatakan saat ini, masyarakat di daerah tersebut telah bersedia menjual lahannya untuk pembangunan BIJB, namun ada beberapa oknum yang memanfaatkan situasi menjual tanah dengan harga tinggi.
"Ada yang aneh 'kan disini, pemilik tanah mau menjual tapi yang demo bukan pemilik tanah. Besok kami akan rapat kembali dengan OPD terkait, Forkopimda dan BPN untuk menyelesaikan ini," ujar Deddy.
Wagub Jabar mengatakan, bila akhir tahun ini pembebasan lahan selesai, maka dana dari pusat akan segera cair awal tahun 2018 sehingga akan mempercepat pembangunan bandara.
"Bagaimana supaya ini selesai segera di tahun ini, agar dana dari pusat bisa dilaksanakan tahun depan," katanya.
Pembangunan dan pengelolaan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati batal diambil alih oleh Pemerintah Pusat. Pelaksanaan pembangunan kembali dilimpahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta PT BIJB.
Kementerian Perhubungan bertanggung jawab pada seluruh pembangunan infrastruktur sisi udara, sedangkan Pemprov Jabar bersama PT BIJB akan membangun sisi darat termasuk terminal dan penunjang lainnya serta bertanggung jawab pada seluruh pembebasan lahan untuk kawasan BIJB yakni seluas 1,800 hektar.
Pemerintah Provinsi pun memiliki kewenangan untuk mengelola kawasan aerocity seluas 3,200 hektare. Mereka mengevaluasi pengadaan tanah untuk sejumlah proyek strategis agar anggaran segera terserap dan pembayaran sesuai jadwal.
Sekda Jabar, Iwa Karniwa mengatakan pihaknya mengevaluasi sejumlah pengadaan lahan untuk proyek antara lain Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, pacuan kuda di Arcamanik, Waduk Cisolok Kabupaten Sukabumi, Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) dan kampus Insititut Seni Budaya Indonesia di KBB.
Untuk lahan BIJB Kertajati, pihaknya memastikan bahwa saat ini kemajuannya cukup signifikan dengan penekanan agar proses penggantian tanah kas desa yang saat ini sedang diproses Bupati Majalengka akan segera mendapat rekomendasi gubernur.
" Nanti ada juga tambahan pembebasan untuk perpanjangan lahan runway jadi 4 ribu meter, sesegera mungkin," katanya.
Menurutnya di tahun 2017 ada anggaran Rp133 miliar untuk pembebasan lahan di bandara, yang akan segera dilakukan untuk pembangunan sisi darat. Iwa menargetkan hingga akhir anggaran 2015-2017 yang ada di Dishub Jabar bisa terserap seluruhnya
Di sisi lain, CEO AIAC Aviation Jakarta dan Analis Penerbangan Nasional, Arista Atmadjati, mengapresiasi mulai hadirnya sebuah sekolah kejuruan penerbangan di kota Kuningan yaitu SMK Penerbangan TM Paksi Mubarok sebagai pionir sekolah penerbangan di wilayah III Cirebon. Apalagi SMK memiliki jurusan Airframe dan Powerplant yang keberadaannya masih sangat langka dan sangat dibutuhkan perusahaan maskapai penerbangan untuk masa masa mendatang. (Syam SK)