INFA dan INSA Dukung Penuh Indonesia Kembali Terpilih
Rabu, 29 November 2017, 12:01 WIBBisnisnews.id - Indonesia Nasional Ferry Owners Association (INFA) mendukung penuh Indonesia kembali masuk sebagai Anggota Dewan International Maritim Organizaton (IMO) kategori C periode 2018 sampai 2019.
Posisi Indonesia yang berada di antara jalur pelayaran dunia, memegang peranan penting dalam menjaga dan mengamankan pelayaran internasional. Terutama di alur pelayaran selat Malaka. Dimana Indonesia sangat menentukan dalam mengawal kapal-kapal dari beragam gangguan keamanan.
Ketua Umum DPP INFA Mayjen Mar (Purn) Eddy Oettomo mengatakan, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar dunia dengan dengan 17.499 pulau dan garis pantai 80.570 kilo meter, sangat wajar kalau Indonesia menempati posisi sebagai Anggota Dewa IMO kategori C.
Dalam kategori C ini, akan disaring sebayak 20 negara perwakilan dari 171 negara anggota. "Indonsia adalah satu dari jumlah negara-negara yang pantas menduduki posisi itu," jelas Eddy, Rabu (29/11/2017) di Jakarta, dalam menyikapi para delegasi Indonesia yang kini tengah berjuang meyakinkan negara-negara anggota IMO agar Indonesia kembali menduduki posisi Anggota Dewan.
Eddy juga berulanngkali mengingatkan seluruh negara-negara di kawasan ASEAN maupun Asia Pasifik, sangat tepat bila mendukung Indonesia dalam pemilihan Anggoa dewan IMO.
"Negara kita kan bukan sekadar negara kepulauan, tapi juga negara maritim yang menjadi poros perdagangan dunia. Jadi, kalau negara-negara sahabat yang berada di ASEAN maupun Asia Pasifik mendukung Indonesia sudah sangat tepat, karena selama ini juga Indonesia yang berperan di jalur pelaaran," tegasnya.
Menurutnya, dukungan suara dari negara-negara yang punya kepentingan dalam perdagangan dunia sangat diperlukan Indonesia untuk bisa kembali menduduki posisi anggota dewan di organisasi maritim internasional.
Dewan IMO memiliki tiga kategori, yakni A, B dan C. Sementara itu, kategori C adalah kategori bagi negara yang memiliki letak dan kepentingan strategis. Sedangkan anggota untuk kategori A diberikan kepada negara-negara yang memiliki kapal terbanyak, dan kategori B adalah keanggotaan dewan bagi negara yang paling banyak menggunakan jasa pelayaran.
"Indonesia kan berada di posisi yang sangat strategis, di luar Singapura dan Malaysia. Tentu posisi Indonesia jauh lebih penting dan kita tidak bisa main-main dengan wilayah kedaulatan," jelas Eddy.
Indonesia telah menjadi anggota IMO sejak 1961 dan aktif menyumbangkan pemikirannya di Dewan IMO sejak 1973. Sebelumnya, pada periode tahun 2014-2015 Indonesia berhasil terpilih menjadi anggota Dewan IMO kategori C dengan mendapatkan 132 suara dari 154 suara yang masuk.
Dukungan penuh juga disampaikan Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto, yang terlibat langsung dalam melakukan pendekatan dengan sejumlah negara-negara untuk mendukung Indonesia dalam pemilihan anggota dewan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam general statement di acara indonesia's Diplomatic Reception (resepsi) yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan, Selasa malam (28/11/2017) mengajak negara-negara anggota IMO untuk memilih Indonesia.
Dijelaskan, Indonesia berkomitmen untuk meneruskan kerjasama yang baik dengan IMO di dalam mewujudkan pelayaran yang selamat, aman dan ramah lingkungan. Oleh sebab itu, saya meminta dukungan negara-negara anggota IMO untuk memilih Indonesia di pencalonan dewan IMO Kategori C periode 2018 - 2019.
Sekretaris Jenderal IMO, Kitack Lim dalam acara itu memberikan apresiasi kepada Indonesia yang telah bekerja sama dengan IMO untuk mewujudkan keselamatan, keamanan dan perlindungan lingkungan maritim.
Acara diplomatic reception dihadiri oleh 200 orang lebih dari 172 negara dengan agenda resepsi terdiri dari pemutaran video pencapaian Indonesia di sektor transportasi laut, permainan angklung, pertunjukan tari Saman yang diakhiri oleh ramah tamah.
"Disini, peranan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Inggris sangat besar dalam ikut menyukseskan diplomatic reception malam ini. Untuk itu, saya memberikan apresiasi kepada Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Inggris dan jajarannya. Selain itu, penggalangan dukungan dari negara-negara anggota IMO perlu dilakukan bersama agar Indonesia terpilih kembali menjadi anggota Dewan IMO kategori C," jelas Menhub. (Syam S)