Inggris Diduga Masuk Daftar AS
Rabu, 26 April 2017, 02:13 WIBBisnisnews.id - Presiden Trump tengah mempertimbangkan untuk melarang laptop masuk kabin dalam penerbangan ke AS dari beberapa bandara Eropa, setelah sebelumnya bandara Timur Tengah.
Pemerintahan Presiden Trump tengah mempertimbangkan memperluas larangan perangkat elektronik besar masuk kabin pesawat untuk penerbangan dari Eropa, menurut The Times.
Bulan lalu, pemerintah AS dan Inggris telah melarang penumpang dari 8 negara Timur Tengah untuk membawa perangkat elektronik besar ke dalam kabin.
Larangan tersebut mengikuti kekhawatiran bahwa teroris telah menyempurnakan jenis bom maskapai baru, yang berarti wisatawan harus menyimpan gadget yang lebih besar daripada ponsel, termasuk laptop dan tablet.
AS mungkin berencana untuk memperpanjang pembatasan keamanan ini ke penerbangan yang masuk dari beberapa wilayah di Eropa dan telah memberi peringatan bahwa Inggris bahwa mereka bisa menjadi salah satu dari yang terdampak.
Surat kabar tersebut melaporkan bahwa langkah tersebut dapat diimplementasikan dalam beberapa minggu, namun belum ada keputusan akhir apakah Inggris akan disertakan dalam larangan tersebut.
Pada akhir Maret 2017, larangan tersebut memang diberlakukan di 10 bandara di Timur Tengah.
Negara-negara Barat terdampak nantiya akan bergabung dalam daftar sebelumnya yang mencakup Mesir, Turki, Arab Saudi, Yordania, Kuwait, Maroko, Qatar dan Uni Emirat Arab. (Marloft/Syam S)