Ini Konsep Pembangunan Ibukota Negara Baru Yang Dipaparkan Balitbang Perhubungan
Jumat, 06 Desember 2019, 08:50 WIBBisnisNews.id -- Kepala Badan Litbang Perhubungan, Sugihardjo hari ini memaparkan target kinerja pada tahun 2020 nanti. Pada 2020 nanti, Badan Litbang Perhubungan akan berkonsentrasi dalam mengembangkan konsep transportasi di Ibukota Negara (IKN) yang baru.
Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi, bahwa perpindahan Ibukota Negara bukan hanya sekedar pindah, namun bisa mencerminkan lompatan kemajuan bangsa. Maka Badan Litbang Perhubungan mengkonsepkan sebuah kota yang smart, modern, dan sustainable.
"Konsep transportasinya dirancang untuk wilayah urban, dengan kriteria pergerakan penduduknya mengutamakan pergerakan jalan kaki dan non-motorized, sehingga diharapkan 75% menggunakan angkutan umum, dan kendaraan yang beroperasi menggunakan energi listrik atau non-fosil. Kotanya juga dirancang kompak, sistem-sistem blok, sehingga dari satu tempat ke tempat lain itu dirancang agar 80% pejalan kakinya kurang berjalan dari 10 menit," kata Kabalitbang di Jakarta.
Kemudian, lanjut dia, jika masyarakat menggunakan kendaraan publik, maka standarnya dalam jarak 20 kilo meter (km) harus dapat ditempuh dalam waktu kurang dari setengah jam.
"Begitukah desain kriteria untuk perkotaannya. Sedangkan untuk sarana transportasi disamping mengutamakan pejalan kaki, juga ada kereta api listrik maupun ART, serta menggunakan bus listrik," jelas Jojo, sapaan akrab dia.
Untuk transportasi udara, papar Jojo, Bandara di Balikpapan akan dikembangkan sebagai hub internasional. Dan, Bandara Samarinda sebagai hub domestik, disamping itu ada Bandara khusus VVIP untuk keperluan tamu negara dan tamu VIP lain, sehingga tidak mengganggu pergerakan angkutan kommuter.
Di IKN nanti, tambah Jojo, ada Teluk Balikpapan yang memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan, dan ideal untuk pelabuhan di seluruh wilayah Kalimantan, bukan hanya Kaltim.
"Butuh kolaborasi dan sinergi antar kementerian/ lembaga untuk membangun dan merealisasikab konsep Ibukota Negara baru yang telah disusun Badan Litbang Perhubungan," tegas Jojo.(helmi)