Instansi di Pemprop DKI Maksimal Atasi Persoalan Polusi Udara
Rabu, 21 Agustus 2019, 08:04 WIBBisnisNews.id -- Polusi udara di Jakarta memang harus diatasi segere. Kualitas udara di Jakarta sangat buruk bahkan sudah bedampak pada aktivitas dan kesehatan warganya. Sementara, Pemprov DKI Jakarta melalui Gubenrur Anies Baswedan sudah berusaha maksimal, bersama seluruh staf terkait mengurangi polusi ini.
Tapi, bukan berarti instansi Pemprov atau BUMD di Jakarta bisa lepas tangan dari petaka polusi udara ini. BUMD PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) misalnya, bersama mitranya sebagai feeder juga ikut berkontribusi dalam pencemaran udara ini. Hal itu terjadi karena mereka mengoperasikan kendaraa diesel dan bus BBG justru berkurang.
Armaga feeder Transjakarta, khusus DAMRI, yang semula menggunakan BBG, kini makin berkurang. Selanjutnya kembali menggunakan BBM jenis solar. Apalagi, mereka mengunakan solar Euro2 dengan kandungan timbal yang tinggi.
Baca Juga
Data yang dihimpun BisnisNews.id menyebutkan, ada beberapa bus BBG DAMRI yang menjadi feeder TransJakarta mengurangi jumlah aramda yang dioperasikan, khususnya bus BBG. Konon, ada puluhan bus BBG milik Perum DAMRI konon dikembali dan tidak beroperasi di sejumlah koritdir TransJakarta.
Baca Juga:Pertamina Sudah Sukses .... ?
Baca Juga:ICAO dan FAA Tunjuk Polana Pimpin Sidang Tahunan di Nepal
Baca Juga:Ratusan Kontainer Nyemplung ke Laut
Banyak warga Jakarta sangat menyayangkan penarikan bus BBG DAMRI itu dari berbagai koridor Transjakarta. Selain mengurangi kualitas pelayanan, juga berdampak pada polusi. Parahnya lagi, sebagai gantinya dioperasikan bus dengan BBM Solar.
Sementara, sudah menjadi rahasia umum, pencemaran udara di Jakarta sebagain besar dari sektor transportasi, termasuk armada TransJakarta. Jika kini BUMD itu mengurangi arada bus BBG, maka dampaknya akan menambah oekat polusi usaha di Jakarta.
Kondisi tersebut bertolak belakang dengan ide dan semangat Gubernur Anies Baswedan yang terus mengupayakan untuk menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta menggalakkan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, baik dengan kendaraan BBG atau kendaraan listrik di Ibukota Jakarta.
Sementara, BUMD TransJakarta justru mengurangi penggunaan bus BBG di koridor Transjakarta. Konsekuensinya dampak pencemaran udara makin parah terpapar dan harus dihadapi warga Jakarta ini.
Sementara Sekretaris Perusaan Perum DAMRI Restit Sekartini saat dikonfirmasi Bisnisnews.id mengatakan, pihak bukan menarik bus BBG dari koridor bus Transjakarta. "Tapi memang ada beberapa bus BBG dikurangi operasinya," katanya mantap.
Banyak alasan mengapa bus BBG tersebut dikurangi operasionalnya di koridor Transjakarta. "Yang pasti, bus BBG yang dikurangi ada di koridor Transjakarta I dan koridor 8," tandas Restiti.
Seperti diketahui, saat ini Transjakarta mengoperasikan ribuan armada bus berbagai jenis dan ukuran, dari koridor I samia XI. Tapi bus tersebut bukan semua milik Transjaarta.
Sebagian armada dioperasikan operator lain yang bermintra menjadi feeder Transjakarta. Mereka itu antara lain Perum DAMRI, Perum PPD, Sinar Jaya dan lainnya. Tapi mereka bekerja dan beroperasi dibawah kendali PT Transjakarta.(helmi)