INSW dan Inaportnet Terintegrasi, Genjot Pelayanan
Rabu, 09 November 2016, 14:21 WIBBisnisnews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui konsep Indonesia National Single Window ( INSW) cukup bagus dalam meningkat pelayanan untuk penyampaian dokumen dan informasi secara tunggal untuk seluruh kegiatan impor.
Konsep pelayanan yang sudah terbangun itu seirama dengan implementasi Inaportnet yang dipelopori Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan pelayanan kapal domestik dan Internasional. " Saya pikir masing masing punya konsep yang bagus, Inaportnet memberikan dukungan yangbsudah berjalan di Makassar, Belawan, Tanjung Perak Surabaya dan sebentar lagi di Tanjung Priok Jakarta," kata Menhub Budi, Rabu (9/11/2016) usai membuka acara INCAFO.
Namun kata Menhub, meskipun Inaportnet sudah berjalan, panglimanya tetap saja INSW. " Disitu ada lembaga yang punya legitimasi, dan kita harus hormat. Saya gak tau gimana kelembagaan itu, tapi itu urusan Menko Perekonomian yang l bentuk dan nantinya itu menyerap aspirasi di pelabuhan," jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap membuka peluang bagi seluruh stakeholder untuk memberikan masukan terkait rencana penggabungan. Saran yang baik itu, kata Menhub Budi, tentunya akan lebih memperkuat konsep pelayanan yang telah terbangun.
Ditanya soal belum terintegrasinya kedua jaringan layanan itu, kata Menhub Budi harus bisa dilaksanakan. " Nah itulah, gak boleh ada dikotomi yang ada, kita bersama sama untuk jadi satu, " jelasnya.
INSW maupun Inaportnet kata Menhub Budi sama-sama bagus dalam mendorong percepatan pelayanan kepada kapal. Kedua jaringan itu sejak awal dibangun untuk menurunkan daftar tunggu kapal yang pada akhirnya tidak ada lagi kapal harus menungu lama di luar kolam pelabuhan untuk merapat ke dermaga.
" Misalnya kemarin ada kapal yang antri, dia nunggu barang yang harus dia bawa keluar, ini perlu koordinasi biar barang itu bisa keluar, fisrt come first serve, jadi mereka gak perlu nunggu lama," keta Menhub Budi.
Dikatakan, tidak boleh lagi terjadi, ada kapal yang membawa barang harus terhambat di pelabuban," tegasnya.
Pemilik barang itu, kata Menhub Budi adalah raja yabgbhatus dilayani dengan sebaik-baiknya. " Kita cari titik temunya, antara banyak kepentingan ini agar pelayaran bisa lebih baik dan efisien," jelasnya.