JAS Comply ISAGO di Tiga Bandara, Berikut Penjelasannya
Senin, 21 November 2016, 22:45 WIBBisnisnews.id - International Air Transport Association (IATA) lakukan re-sertifikasi ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) kepada PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS). Tahun 2016 adalah audit ke-empat utk CGK sejak diterima pertama kali di 2010 dan kerap diperpanjang setiap dua tahun.
Manager Safety & Quality Assurance (SQA), Heri Setiawan yang memimpin proses re-sertifikasi ini menjelaskan, tahun ini JAS telah menyelesaikan re-sertifikasi ISAGO di tiga station sekaligus. Yaitu Bandara Juanda Surabaya (SUB), Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng (CGK) dan Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (DPS).
" Langkah selanjutnya kami akan selesaikan sertifikasi ISAGO untuk station Bandara Kualanamu (KNO) dan Halim Perdanakusuma (HLP)," kata Heri, Senin (21/11/2016) di Jakarta.
ISAGO merupakan program audit untuk perusahaan ground handling yang melayani maskapai di bandara. Audit ini memiliki standar yang relevan untuk seluruh perusahaan ground handling di dunia, sehingga memiliki kualitas international.
Deputi Direktur Operasional (DDO) PT JAS, Subiyono menambahkan, perusahaan yang didirikan sejak tahun 1984 ini selalu berupaya memberikan yang terbaik kepada maskapai pelanggan. Tak hanya itu, world class airport harapan pemerintah juga akan lebih cepat terwujud.
" Kami akan selalu melakukan hal yang benar, dengan cara yang benar, untuk mendapatkan hasil yang tepat. Ini adalah pengalaman yang berulang kali kami alami bahwa praktek kerja yang baik akan menumbuhkan kepercayaan pelanggan. Tidak ada jalan instan yang kami tempuh untuk meraih kepercayaan pasar," jelasnya.
Sementara itu, Corporate Communications PT JAS, Martha Lory menjelaskan, ISAGO bertujuan meningkatkan keselamatan operasional di sisi darat bandara dengan cara memangkas kecelakaan dan kerusakan terhadap pesawat dan peralatan, serta meningkatkan efisiensi dengan mengurangi frekwensi audit yang dilakukan oleh maskapai kepada Ground Services Providers (GSP).
ISAGO juga memberikan manfaat kepada perusahaan maskapai penerbangan, GSP, pemerintah maupun otorita bandara seperti : Peningkatan standar kualitas, mengurangi jumlah frekwensi audit yang biasa dilakukan oleh maskapai, mengurangi pos pembiayaan, meningkatkan pengawasan keselamatan, mengurangi kecelakaan serta memberikan pengertian yang lebih baik mengenai resiko bahaya di dalam operasional pelayanan ground handling.
" Perusahaan ground handling yang telah diaudit dan dinyatakan memiliki tingkat keamanan tinggi, akan mendapatkan sertifikat ISAGO yang dikeluarkan oleh IATA, " jelas Martha.
Sejumlah disiplin operasional yang diaudit IATA meliputi Organisasi dan manajemen (ORM), Kontrol Muatan (LOD), Penanganan penumpang dan bagasi (PAB), Penanganan pesawat dan muatan (HDL), Pergerakan pesawat di darat (AGM), Penanganan kargo dan pos (CGM) dan hal ini selalu dilakukan dua bulan sebelum validasi berakhir.
Catatan Bisnisnews.id
Sampai saat ini baru 38 perusahaan ground handling di region Asia Pacific yang mendapat sertifikat ISAGO dari IATA.