Jasamarga Lakukan Ini Saat Hadapi kepadatan Arus Mudik di Tol Jabodetabek,
Jumat, 21 Maret 2025, 22:13 WIB
BISNISNEWS.id - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melalui Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division (JMT) selaku pengelola Jalan Tol di wilayah Jabodetabek dan Bandung melakukan sejumlah langkah, mengantisipasi kepadatan saat arus mudik Lebaran 1446 H/2025.
Sejumlah langkah strategis yang dilakukan, mulai dari pengaturan dan rekayasa lalu lintas (atas diskresi Kepolisian), peningkatan layanan operasional dan transaksi seperti pengoperasian ruas tol fungsional, penambahan kapasitas lajur dan gerbang tol, peningkatan layanan rest area, serta optimalisasi teknologi.
Jasamarga Metropolitan Tollroad juga akan terus menyosialisasikan informasi terkait kondisi lalu lintas di jalan tol wilayah Jabodetabek dan Bandung selama periode libur Lebaran Idulfitri 1446H/2025M melalui media konvensional, online dan juga media digital.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (21/03) di Kantor Representative Office (RO) 3 JMT Bandung, Senior General Manager JMT, Widiyatmiko Nursejati bersama dengan Direktur Utama PT Jasamarga Jakarta-Cikampek II Selatan (JJS) Charles Lendra, Senior Manager RO 3 JMT Agni Mayvinna memaparkan berbagai persiapan dan inisiatif yang akan dilakukan oleh Jasa Marga.
Widiyatmiko Nursejati menjelaskan sejumlah langkah yang telah disiapkan untuk menghadapi peningkatan volume kendaraan selama periode mudik lebaran 2025, “Kami telah menyiagakan seluruh ruas tol di bawah koordinasi Jasamarga Metropolitan Tollroad, termasuk mengantisipasi potensi kepadatan di gerbang tol, menghentikan pekerjaan konstruksi saat periode Lebaran, menyiagakan tim layanan preservasi, armada layanan jalan tol, rambu-rambu serta petugas lalu lintas selama 24 jam untuk rekayasa atau penanganan lalu lintas,” jelasnya.
Sementara itu Senior Manager RO 3 JMT, Agni Mayvinna menyampaikan prediksi volume kendaraan arus mudik yang mengarah ke Bandung melewati Gerbang Tol (GT) Kalihurip Utama akan mengalami kenaikan sebesar 21 persen terhadap lalu lintas normal yakni sebanyak 331 ribu kendaraan, sedangkan untuk arus balik yang mengarah ke Jakarta melewati Gerbang Tol Kalihurip Utama akan terjadi kenaikan volume lalu lintas sebesar 33.3% terhadap lalu lintas normal yakni sebanyak 479 ribu kendaraan.
Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik akan jatuh pada Jumat, 28 Maret 2025, dengan volume lalu lintas yang melintasi GT Kalihurip Utama menuju Bandung diprediksi mencapai 37 ribu kendaraan, sedangkan puncak arus balik diprediksi jatuh pada Minggu, 6 April 2025, dengan volume lalu lintas yang melintasi GT Kalihurip Utama menuju Jakarta sebanyak 58 ribu kendaraan.
Sebagai bagian dari upaya preventif, Jasa Marga juga telah menyiagakan berbagai armada layanan lalu lintas seperti mobile customer service, derek, ambulans, mobil crane, rescue, serta dukungan dari Patroli Jalan Raya (PJR). Untuk peningkatan layanan transaksi tol, telah disiapkan mobile reader serta petugas pengaturan lalu lintas di gerbang tol guna mempercepat dan meningkatkan kapasitas transaksi.
Selain itu, petugas pengatur lalu lintas di rest area juga disiagakan untuk menerapkan sistem buka/tutup secara situasional guna mengurai kepadatan kendaraan. Sebagai upaya preservasi jalan tol, Jasa Marga juga telah menyiapkan tim tanggap darurat untuk menangani potensi gangguan lalu lintas akibat cuaca ekstrem, seperti genangan air, longsor, dan gangguan lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Jasamarga Japek II Selatan Charles Lendra, menyampaikan bahwa ruas Tol Jakarta-Cikampek II Selatan akan dioperasikan secara fungsional sampai dengan GT Kutanegara (8,5 KM) dan GT Bojongmangu (22,7 KM) bila terjadi kepadatan di Ruas Tol Jakarta-Cikampek Existing di KM 66 sampai GT Cikatama. Jalur ini bersifat situasional dengan mengikuti diskresi pihak Kepolisian.
"Ruas tol ini sebagai jalur fungsional yang diharapkan dapat membantu mengurai kepadatan di jalur utama dan memberikan opsi perjalanan yang lebih lancar bagi pengguna jalan. Kami sudah melengkapi fasilitas penerangan, rambu-rambu lalu lintas dan fasilitas lainnya agar pengguna jalan bisa melewati jalur ini dengan aman dan nyaman. Namun, untuk pengoperasian jalan tol ini masih dilakukan secara situasional mengikuti diskresi dari pihak Kepolisian," lengkapnya.
Widiyatmiko juga menegaskan bahwa Jasa Marga akan terus berkoordinasi dengan berbagai stakeholder terkait serta memastikan seluruh fasilitas pendukung, seperti CCTV, DMS, RTMS, dan radio komunikasi, berfungsi optimal. Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan perjalanan dengan baik, menjaga stamina tubuh, menghindari waktu puncak arus mudik dan balik lebaran, serta memastikan saldo kartu elektronik mencukupi.(Syam)