Jelang SP2020, BPS Gandeng Bakohumas Gelar Sosialiasi Tematik

Susana sosialisasi SP2020 oleh BPS di Jakarta (helmi)

BisnisNews.id -- Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan Sensus Penduduk (SP2020) mendatang. Dalam kaitan ini, BPS menggelar sosialsiasi mengenai program tersebut bekerja sama dengan Bakohumas di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Acara ini dibuka oleh Kepala BPS K.Suhariyanto,. Sosisalisasi BPS ini diikuti lebih dari 200 orang dari pusat dan BPS daerah serta anggota Bakohumas di Jakarta.

Sementara, tema yang diangkat dalam sosialisasi BPS ini adalah "Peran Serta Bakohumas dalam Pelaksanaan Sensus Pendududk 2020."

Staf Ahli Menkominfo Prof. H Subiyakto dalam sambutannya mengatakan, Sugiyanto, SP2020 sebenarnya, gawe atau pekerjaan kita bersama termasuk Bakohumas, bukan hanya BPS semata. Meski action di lapangan, yang melaksanakan SP2020 mendatang adalah BPS.

Data SP2020 itu  sangat dibutuhkan.   Tak mungkin negara besar seperti Indoensia tak mempunyai data, sebagai basis pengambilan kebijakan di negeri ini.

Mamang sudah ada Big Data, dengan bantuan Iptek terintegrasi termasuk HP pintar. "Tapi data SP BPS masih sangat dibutuhkan untuk negeri ini," jelas Subiyakto. 

Menurut dia, data SP2020 sangat penting bagi negara, terutama untuk menyusun program pembangunan dan  perencanaan ke depan. "Misalnya, berapa banyak kita harus membangun rumah sakit atau fasilitas umum lain, maka harus berbasis pada data yang akurat.

"Namun semua itu masih harus didukung data penduduk yang akurat khususnya dari BPS. Oleh karena pentingnya SP2020 , maka Bakohumas harus ikut mendukung dan menyukseskan program Pemerintah itu.

"Bakohumas yang terdiri dari humas kementerian/lembaga perlu membantu menyosialisaiskan program ini agar berjalan lancar. Datanya terkumpul akurat dan disajikan dengan cata cara yang benar pula," papar Subiyakto lagi.

"Data SP2020 bukan hanya akan digunakan BPS, tapu juga K/L di negeri ini sangat membutuhkan data SP terbaru nanti. Seluruh program dan perencanaan pembangunan di negeri ini butuh dan mengacu pada data BPS" tandas Subiyakto.(helmi)