Jual Saham Ke Grab, Uber Keluar Pasar Asia Tenggara
Senin, 26 Maret 2018, 10:31 WIBBisnisnews.id - Uber menjual bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab pada hari Senin 26 Maret.
Grab yang berbasis di Singapura mengambil alih operasi perjalanan dan pengiriman makanan di wilayah tersebut, dengan Uber menerima 27,5 persen saham sebagai imbalannya.
Penjualan itu adalah penarikan terbaru Uber dari pasar di mana ia menghadapi persaingan sengit, ketika kepala eksekutif baru Dara Khosrowshahi berusaha membendung kerugian besar dan bergerak melewati serangkaian skandal.
Setelah pertempuran sengit, Uber menjual operasinya di China untuk menyaingi Didi Chuxing pada tahun 2016 dan tahun lalu perusahaan AS merger di Rusia dengan aplikasi internet Yandex.
Kesepakatan dengan Grab mirip dengan dengan Didi di China, dan mengakhiri perjuangan untuk pangsa pasar 650 juta orang.
"Akuisisi hari ini menandai awal dari era baru," kata kepala eksekutif Grab, Anthony Tan. "Bisnis gabungan adalah pemimpin dalam platform dan efisiensi biaya di kawasan ini."
Dilansir AFP, Khosrowshahi, yang bergabung dengan dewan Grab sebagai bagian dari kesepakatan, mengatakan: "Kesepakatan ini adalah bukti pertumbuhan luar biasa Uber di seluruh Asia Tenggara selama lima tahun terakhir. Ini akan membantu kami menggandakan rencana kami untuk pertumbuhan." (marloft)