KADIN: "Hati-hati Menentukan Pelayaran"
Rabu, 07 September 2016, 20:24 WIB
Walaupun sampai saat ini belum ada anggota KADIN Indonesia yang menyampaikan barangnya tertahan, namun banyak barang-barang yang akan dikirim via kapal Hanjin tertahan di pelabuhan. Menurut informasi barang-barang tersebut menyebar di sejumlah pelabuhan utama di Indonesia termasuk Tanjung Priok.
Menyikapi kebangkrutan Hanjin Shipping itu, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Carmelita Hartoto mengatakan, sikap kehati-hatian itu sangat penting dilakukan, agar kasus Hanjin tidak kembali terulang. ' Atau setidaknya diminimalisir sehingga tidak terjadi kerugian yang lebih besar," jelasnya Rabu (07/09/2016) di Menara KADIN Jakarta.
Menurut Carmelita, sebaiknya memilih perusahaan pelayaran yang reputasinya bagus. Hal itu bisa dipelajari trackrecordnya, sehingga brang yang dikirim lebih terjamin.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komite Tetap Sarana dan Prasarana KADIN Indonesia, Asmari Heri, kalau sudah demikian term of shipmennya dirubah. Atau kalah mau aman gunakan pelayaran merah putih tidak perlu pakai pelayaran asing.
Selain itu, kata Asmari para pelaku usaha jangan hanya melihat tarif yang lebih muran atau ongkos angkut rendah tapi perhatikan juga financial perusahaannya. " Kita tahu kalau Hanjin sebagai pelayaran global terbesar saja bisa bangkrut bagaimana yang biasa- biasa saja," kata Asmari.
Menggunakan kapal nasional kata dia kebuh menguntungkan karena perusahaannya kebih jelas dan dipercaya. " Ayo pakai pelayaran nasional," jelasnya.
Bangkrutnya pelayaran global Hajin ini menjadi petaka bagi pemilik barang. Pemilik barang bisa dapat getahnya karena Hanjin meninggalkan kewajibanya secara relatif mendadak hampir tidak memberikan cukup wsktu kepada berbagai fihak yg terlibat utk agar dampaknya tidsk sebesar seperti saat ini
Rendahnya ocean freight yg terjadi di market akibat kelebihan Pasokan space kapal hampir disemua route international disatu sisi menguntungkan para exporter / importer dg ongkos angkut yg sangat rendah tadi tapi disisi lain terus turunnya freight tadi membuat kerugian yang terus menerus yg diderita oleh hampir semua pelayaran international dan Hanjin adalah korban pertama dg skala yg relative sangat besar di industry pelayaran container global.