Kata Menhub, Penyeberangan Di Bali Akan Diinventarisir
Selasa, 08 November 2016, 00:49 WIB
Bisnisnews.id-Pelabuhan penyeberangan di Pulau bali akan diinvetarisir, salah satunya ialah Padangbai untuk mencari bentuk yang ideal terkait pengelolaannya. Banyak pelabuhan di Pulau Dewata ini yang harus dikembangkan untuk kepentingan industri wisata.
Berkembangannya pariwisata di Pulau Bali, memberikan dampak positif bagi konomi masyarakat. " Kita akan menginventarisir pelabuhan disini, apakah diserahkan pengelolaannya atau diperbaiki. Saya mau tahu sendiri masalahnya apa untuk ditindaklanjuti," kata menteri Perhubungan Budi karya Sumdi, senin (7/11/2-16) saat melakukan kunjungan ke Pelabuhan Padangbai Bali.
Didampingi Dirjen Perhubungan Darat Pudji Hartanto, Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, dan wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Menuhub mengatakan, pengembangan Pelabuhan Padangbai di kabupaten Karangasem, Bali dapat menjadi salah satu pendorong meningkatnya sektor pariwisata di Bali.
" Pelabuhan pariwisata harus terus dikembangkan, karena sektor ini menjadi tulang punggung provinsi Bali. Untuk itu kita harus segera menyelesaikan proses-proses agar pelabuhan ini dapat menjadi bagian dari peningkatan potensi pariwisata khususnya di kabupaten Karangasem," jelasnya.
Dijelaskan, kelebihan volume lalu lintas di bali dapat mengurangi atau merugikan pariwisata. Untuk itu, menurutnya perlu dilakukan upaya-upaya baru untuk menghindari hal itu.
Salah satu pengembangan yang dapat dilakukan adalah, kata Menhub, mengkaji rute-rute baru untuk meningkatkan pergerakan angkutan di Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, yang menjadi salah satu akses mobilitas penumpang maupun barang dari pulau Jawa, Nusa Tenggara dan sekitarnya menuju ke pulau Dewata itu.
" Untuk pelabuhan ini, kita akan lebih lakukan banyak reroute. Kalau untuk pengembangan kapasitas, saya pikir saat ini sudah cukup memadai," kata dia.
Dia menilai, keberadaan pelabuhan penyeberangan Padangbai sangat potensial bagi kabupaten Karangasem. Volume pergerakan baik penumpang maupun kendaraan semakin bertambah. Ia mengatakan, bisa saja diadakan pergerakan rute baru dari Gilimanuk langsung ke Padangbai untuk membantu mengurai kepadatan di pelabuhan Gilimanuk.
" Tadi disampaikan, paling parah terjadi macet di Gilimanuk hingga 2 (dua) jam. Jadi kita akan upayakan cara misalnya, apa bisa langsung dari Gilimanuk ke sini," ungkapnya.
Tercatat,
tren pergerakan penumpang, kendaraan, maupun muatan barang di pelabuhan
penyeberangan Padangbai terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015 jumlah
penumpang sebesar 715ribu penumpang turun dan 800ribu penumpang naik, kendaraan
roda dua dan roda empat (277 ribu kendaraan turun dan 312 ribu kendaraan naik),
bagasi/barang (957 ribu barang turun dan 1juta barang naik).