Kemenhub Utamakan Pelindungan WNI, Kerugian Ekonomi Masih Dihitung
Senin, 03 Februari 2020, 17:04 WIBBisnisNews.d -- Menhub Budi Karya Sumadi menegaskan, Pemerintah akan tetap melindungi para warga negara Indonesia (WNI) khususnya yang berada di China atau mereka yang sudah dievakuasi ke Indonesia karena menghindari dampak virus Corona. Saat ini, ratusan orang sudah menjalani proses karantina di RS TNI di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
"Sementara, terkait kerugian secara ekonomi, kami tugaskan Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perhubungan Udara RI untuk melakukan checking dan verifikasi ke pihak operator," kata Menhub Budi Karya saat memberikan up date penanganan virus Corona di sektor perhubungan di Jakarta, Senin (3/2/2020) sore.
Menhub Budi tampil memberikan keterangan didampingi Dirjen Hubla Agus Purnomo dan Dirjen Hubud Novie Riyanto Rahardjo serta dipandu Kepala BKIP Henki Angkasawan. "Sejauh ini tidak ada WNI yang terpapar virus Corona dan semoga tidak ada," harap Menhub Budi.
Kemenhub bersama Kemenkes khusus Kantor Kesehattan Pelabuhan (KKP) baik di bandara atau pelabuhan, jelas Menhub Budi, telah melakukan antisipasi dan pengawasan sesuai SOP dan ketentuan yang berlaku.
"Saat ini, seluruh penerbangan dari dan menuju China dihentikan untuk sementara. Sementara, kapal-kapal dan crew/ ABK yang dari China atau pernah singgah di China akan diperiksa ketat," papar Menhub Budi.
Jika ada WNI yang datang dari China melalui negara ketiga dan atau mereka yang pernah singgal di China dalam kurun 14 hari terakhir, terang Menhub Budi, maka setibanya di Indonesia akan diperiksa, dicek kesehatannya untuk memastikan mereka tidak terpapar virus Corona.
Kalau sampai ada (yang terpapar virus Cororna), menurut Menhub Budi, mereka akan dilakukan treatment dan diperiksa sesuai SOP yang ada. "Yang pasti, perlindungi kepada WNI dan keluarganya dari ancaman virus Corona akan dilakukan ekstra ketat," terang Menhub Budi.
Bertemu Maskapai Dan Operator Bandara
Sementara, terkait kerugian ekonomi akibat penutupan penerbangan dari dan menuju China, menurut Dirjen Hubud Novie Riyanto, sore ini (Senin,3/2/2020) pihaknya akan bertemu dengan pihak maskapai dan operator bandara untuk mendata kondisi yang terjadi di lapangan, termasuk potensi kerugian secara ekonomi.
Selanjutnya, terkait tiket pesawat yang sudah dijual tujuan China atau sebaliknya, menurut Dirjen Novie, pihaknya akan membantu memfasilitasi untuk penyelesaian lebih lanjut. Caranya bisa dengan melakukan recheduling, reembes atau pindahan ke rute lain yang tidak dilarang terbang.
"Ini kebijakan Pemerintah dan dilakukan untuk menghindari bahaya, maka langkah reembes, recheduling atau pengalihan ke rute lain bisa dilakukan. Pemerinah/ Ditjen Hubud akan membantu memfasilitasinya," jelas Dirjen Novie.
Prinisipnya, menurut Dirjen Novie seperti disampaikan Menhub Budi Karya adalah perlindungan kepada WNI khususnya dari China dan dampak lainya akan dilakukan secara maksimal. "Pemerintah akan memastikan mereka tidak sampai terpapar virus Corona," tegas Dirjen Novie.(helmi)