Kontrak PSO KA Ekonomi 2018 Ditandatangani
Kamis, 28 Desember 2017, 22:22 WIBBisnisnews.id - Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan , Zulfikri dan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro tandatangani kontrak subsidi atau publik service obligation (PSO) 2018 untuk penumpang KA ekonomi senilai Rp 2,39 triliun, Kamis (28/12/2017).
Angka PSO tersebut meningkat sekitar 14 persen dibandingkan anggaran PSO 2017 senilai Rp 2,09 triliun.
"Penandatanganan ini sebagai bukti dari amanat pemerintah kepada PT KAI untuk melaksanakan pelayanan publik pada 2018. Penugasan pemerintah mulai berlaku sejak 1 Januari 2018 dan akan berakhir pada 31 Desember 2018," kata Zulfikri.
Zulfikri mengutarakan, sejak 2016, anggaran PSO terus meningkat setiap tahunnya. Tercatat pada 2016 alokasi anggaran PSO senilai Rp 1,8 triliun. Menurutnya, peningkatan anggaran PSO adalah bukti komitmen pemerintah untuk meningkatkan penggunaan angkutan massal.
Adapun, alokasi PSO 2018 terbagi untuk penumpang kereta api (KA) antarkota dan KA perkotaan. Anggaran KA antarkota pun dipisahkan antara KA jarak jauh senilai Rp 173 miliar, KA jarak sedang Rp 235 miliar, dan KA lebaran sebesar Rp 2,3 miliar.
Sementara itu, KA perkotaan terdiri dari KA jarak dekat senilai Rp 575 miliar, kereta rel diesel (KRD) Rp 235 miliar, dan kereta rel listrik (KRL) dengan alokasi PSO terbesar sebanyak Rp 1,29 triliun.
Zulfikri menjelaskan, alokasi PSO bagi penumpang KRL tetap yang terbesar karena pemerintah hendak memindahkan mobilitas masyarakat dari angkutan berbasis jalan ke moda transportasi berbasis rel.
Pemerintah memperkirakan, rata-rata penumpang per hari KRL adalah sekitar 877.000 orang pada 2018. Angka tersebut mengalami pertumbuhan sekitar 9,6 persen ketimbang jumlah rata-rata penumpang KRL sepanjang tahun ini sebesar 800.000 orang per hari. Sedangkan, lintas layanan KA kelas ekonomi yang memperoleh PSO pada 2018 sama dengan lintas layanan pada 2017.
"Tarif yang akan berlaku pada 2018 pun bakal tetap sama dengan yang diterapkan pada 2017," kata Zulfikri.
Selain itu, Zulfikri menyebutkan, realisasi serapan PSO 2017 sampai dengan 20 Desember 2017 senilai Rp 2,066 triliun atau masih di bawah pagu yang disediakan Rp 2,094 triliun dan jumlah penumpang yang tercatat mendapat PSO sebanyak 345 juta orang.(Adhitio)