Lima Lintasan Sebidang di DKI Segera Ditutup
Jumat, 18 Agustus 2017, 17:50 WIBBisnisnews.id-Pemerintah kembali menutup lima lintasan sebidang di DKI Jakarta pada September dan Oktober 2017 menyusul penutupan 10 lintasan yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Edi Nursalam mengatakan penutupan ini dilakukan untuk melindungi masyarakat.
Pemerintah memastikan dalam lima tahun seluruh lintasan sebidang di DKI Jakarta tidak ada lagi. "Harapan kami penurunan angka kecelakaan dan ini kita akan terus lakukan ke kota-kota lain di Jawa dan di luar Jawa,"jelasnya Jumat (18/8/2017) di Jakarta.
Baca Juga
BUDAYA DISIPLIN
KAI Adopsi Metode Gaya Masinis Jepang , Yubisashi Kanko
PELAYANAN PUBLIK
Pekan Nasional Keselamatan Jalan: Membangkitkan Kesadaran Dimulai Dari Lingkungan Keluarga
KAMPANYE KESELAMATAN
Kecelakaan Berdampak Pada Perekonomian, Kebakaran dan Tenggelam Jadi Momok
Lima lintasan sebidang tahap dua yang segera ditutup ialah Jalan Angkasa Kemayoran, Jalan Bandengan Utara, Jalan Bandengan Selatan, Jalan Tubagus Angke dan Roxy. Lima lokasi itu, kata Edi, layak ditutup karena telah tersedia underpas dan fly over.
"Seluruh lintasan sebidang yang sudah ada fly over maupun underpas yah harus ditutup. Kami sudah mulai sosialisasikan dan Oktober kita tutup permanen," kata Edi.
Masalah serius yang dihadapi sekarang ini ungkap Edi, soal keselamatan masyarakat dan kelancaran pelayanan angkutan massal kereta api. Terlebih sekarang ini headway rangkaian kereta (KRL) di Jabodetabek sangat tinggi atau rata-rata tiga menit.
Terlebih pada jam sibuk pagi hari dan sore berangkat dan pulang kantor hadway bisa setiap dua menit sekali. "Ini juga kan jadi masalah kita bersama untuk sama-sama mengatasi beragam masalah," jelasnya.
Secara kumulatif, korban kecelakaan kereta api per hari dua orang atau 730 orang meninggal dunia tersambar kereta api per tahun. "Kalau kita berhasil menutup lintasan sebidang, maka kita sudah menekan kecelakaan di perlintasan kereta api dengan angka yang sangat signifikan,"jelas Edi.(Syam S)