Maskapai Terbesar Inggris Monarch Airlines Gulung Tikar
Senin, 02 Oktober 2017, 12:11 WIBBisnisnews.id - Monarch Airlines telah berhenti melakukan penjualan tiket dan semua pemesanan di masa depan telah dibatalkan, kata Otoritas Penerbangan Sipil (CAA).
Sekitar 110 ribu penumpang berada di luar negeri saat ini dan pemerintah telah meminta CAA untuk menyewa lebih dari 30 pesawat untuk membawa mereka kembali ke Inggris.
Monarch adalah maskapai penerbangan kelima terbesar di Inggris. Penumpang yang terbang dari Inggris telah diberitahu untuk tidak pergi ke bandara.
Monarch telah melakukan pembicaraan terakhir dengan CAA tentang memperbarui lisensi untuk menjual paket liburan.
Namun sampai tengah malam pada hari Minggu 1 Oktober gagal mencapai kesepakatan dengan otoritas penerbangan.
Maskapai ini membawa 6,3 juta penumpang tahun lalu ke 40 destinasi dari bandara Gatwick, Luton, Birmingham, Leeds-Bradford dan Manchester.
Monarch yang didirikan pada tahun 1968, mempekerjakan sekitar 2.500 orang dan terdiri dari operator penerbangan terjadwal, operator tur dan divisi teknik.
Sekretaris Transportasi Chris Grayling mengatakan, "Ini adalah situasi yang sangat menyedihkan bagi wisatawan Inggris di luar negeri, dan prioritas pertama saya adalah membantu mereka kembali ke Inggris."
"Itulah sebabnya saya segera memerintahkan repatriasi perdamaian terbesar untuk menerbangkan sekitar 110.000 penumpang yang mungkin telah terdampar di luar negeri."
Pemerintah telah memperingatkan penumpang untuk mengantisipasi gangguan dan penundaan untuk memastikan ada cukup banyak penerbangan untuk mengembalikan penumpang dalam jumlah besar.
Dampak bagi penumpang
Bagi orang-orang yang memesan paket liburan, namun belum terbang, mereka dapat mengajukan pengembalian dana melalui skema Atol, yang mengembalikan dana pelanggan jika ada maskapai yang ambruk.
Secara hukum, setiap perusahaan perjalanan Inggris yang menjual paket liburan harus memegang lisensi Atol.
Pemilik Monarch, Greybull Capital telah mencoba menjual sebagian atau seluruh operasi jarak pendeknya sehingga bisa berfokus pada rute jarak jauh yang lebih menguntungkan.
Dari laporan BBC, maskapai tersebut melaporkan kehilangan pendapatan 291 juta poundsterling untuk tahun ini sampai Oktober 2016. (marloft)