Menapaki Asa Sebagai Calon Penerbang di PPI Curug
Jumat, 14 Februari 2020, 11:48 WIBBisnisNews.id -- Muhammad Daffa Ilham, taruna penerbang PPI Curug sejak awal bercita-cita menjadi penerbang. Oleh karena saat diterima masuk sebagai teruna penerbang di kampus PPI Curug, maka tak disia-siakan.
Taruna yang masuk diklat akhir tahun 2018 itu, kini sudah mengantongi puluhan jam terbang. "Jika tak ada aral melintang, pada Septembr 2020 kita sudah bisa wisuda gabungan di BPSDMP Jakarta," kata Daffa dalam perbincangan dengan BisnisNews.id di Jakarta.
Putra kelahiran Denpasar Bali itu bukan dari keluarga penerbang. Namun cita-cita dan keinginan untuk mengarungi angkasa luas terus membara dihati sanubari taruna penerbang ini. Sejak lulus dari SMP dan SMA IT di daerah Bekasi, ia pun mendaftar menjadi taruna penerbang di PPI.
Suka duka sudah dijalani, bahkan sejah proses seleksi calon taruna penerbang. Mulai tes potensi akademik (TPA), tes kesehatan dan kesamaptaan, test spikologi, dan tes bakat terbang berhasil dilalui dengan mulus.
Kini, hampir separuh waktu pendidikan Daffa sebagai calon penerbang sudah dijalani di kampus PPI Curug. Dengan tekad kuat serta tekun belajar, dibawah bimbingan para istruktur semua tahapan diklat bisa dilalui.
Terbang Mengarungi Selat Sunda
Dari sekian banyak tahapan pendidikan, menurut Daffa, pengalaman yang paling berkesan saat terbang solo. Dia menjalani terbang solo dari Bandara Budiarto Curug ke Bandara Radi Inten, Bandara Lampung.
"Saat berhasil terbang solo, rasa surprise dan bangga banget. Sebentar lagi, cita-cita saya menjadi penerbang sekaligus membanggkan kedua orang tuanya akan bisa terwujud," katanya mantap.
Saat itu, terbang solo dari Curug ke Bandara Lampung ditempuh sekitar 1 jam. Namun sekembalinya dari Bandar Lampung, menurut Daffa, dia harus terbang lebih lambat atau sekitar 1,5 jam untuk mendarat kembali di Bandara Budiarto yang di kompleks kampus PPI tercinta.
"Saat itu, cuaca di atas selat Sunda sedang tidak bersahabat. Tapi, sebagai calon penerbangan yang harus menjalani terbang Solo harusa bisa mengatasi kendala ini. Alhamdulillah, sukses dan saya bisa mendarat di Bandara Budiarto Curug dengan selamat," kilah Daffa mengenang pengalaman itu.
Saat ada kerja sama antara PPI Curug dengan 14DAYPILOT FLIGHT ACADEMY menggelat FAA Safety workshop Daffa bersama 40 taruna dan instruktur PPI memanfaatkan momentum itu dengan sebaik mungkin. "FAA safety training ini menjadi momentum sangat berharga bagi kami untuk belajar guna dana mengasah kemampuan sebagai calon penerbang," kata Daffa saat diminta komentarnya.
"Pelatihan ini sangat bagus. Sebagain besar materi sama, tapi ada pendalaman lebih dan itu sangat bermanfaat bagi kami calon penerbangan," aku Daffa.
Dengan bekal ilmu dan pengalaman tambahan dari para instruktur berstandar FAA Amerika Serikat akan menambahkan kemampuan dan percaya diri kami. "Semoga kelak akan menjadi bekal kami saat terbang di maskapai yang sebenarnya," tegas Daffa.(helmi)