Ungkapan itu disampaikan sejumlah anggota Komunitas Sitotas Nambur dalam diakusi bertajuk Calon Pemimpin Mendengarkan Suara Jemaat,  akhir pekan lalu terkait rencana pemilihan Ephorus HKBP periode 2016- 2020 yang akan berlangsung  12-18 September 2016 di Jakarta. 

Calon Ephorus, Pdt Robinson Butarbutar  yang hadir dalam diskusi itu mendengarkan berbagai aspirasi dan masukan yang oara anggota..Mulai soal sistem pemilihan ephorus berbasis distrik, pengelolaan penggajian, sistem pemutasain pendeta, kebijakan sekolah minggu, reformasi kurikulum pendeta dan sejumlah permasalahan lain yanh wajjb diselesaikan.

Pendeta yang khusus datang dari Kendal, Jawa Tengah mengusulkan agar pimpinan HKBP ke depan menyelesaikan manajemen administrasi sehingga tak ada lagi SK yang tidak dilaksanakan.

Berbagai aspirasi, usulan dan keluhan jemaat itu, diterima dengan baik dan  dijanjikan Pdt Robinson Butarbutar jika dipercaya Tuhan kelak memimpin Hurianya Nabolon I akan melakukan perubahan dengan transparan dengan memperhatikan tiap usulan.

Bahkan, menanggapi ada kritikan keras terhadap adanya prilaku pendeta HKBP yang terlalu money oriented dan bergaya hedonis, Pdt Robin menegaskan bahwa dirinya bersama empat pimpinan lainnya sudah bertekad dan berjanji tidak menerima bentuk uang selain dari hak yang sudah diberikan gereja HKBP.

" Kami boleh diundung ke pernikahan dan baptisan, kami akan datang tetapi tolong dicatat kami tidak akan menerima apapun dari kehadiran itu. Kami juga tidak akan menjadi pendeta yang melayani baptis/pernikahan cukup dilayani pendeta gereja resort setempat,"  tegas Dosen STT HKBP Nommensen

 Dia juga mengaku, ingin lebih dekat dan mendengar jemaatnya agar tercipta kedamaian.