Mengantisipasi Kepadatan Lalu Lintas di Dearah Kayu Agung Sumsel
Sabtu, 21 Desember 2019, 06:36 WIBBisnisNews.id -- Menjelang puncak arus mudik (peak season) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020 yang diproyeksikan mulai Sabtu (21/12/2020) khususnya tujuan Sumatera ada beberapa hal yang perlu diwaspadai. Salah satu titik rawan maceta di jalur keluar tol Trans Sumatera di daerah Kayu Agung menuju Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).
Pantauan BisnisNews.id bersama Tim KNKT Jumat (20/12/2019) malam, perjalanan dari Palembang sampai Bandar Lampung ditempuh sampi 10 jam. Biang keladinya adalah kemacetan di daerah Kayu Agung sampai komplek Pemerintahan Pemkab Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel.
Jalanan sempit, volume kendaraan tinggi, termasuk truk-truk besar angkutan logistik yang melintas di kawasan ini. Selain itu, pemudik Nataru terutama yang melintasi ruas tol mulai masuk dan memadati daerah Kayu Agung, setelah keluar exit tol.
Kemacetan sudah mengular dari exit rol Kayu Agung sampai ke perkampungan di sekitar Kayu Agung sampai ke pusat kota. Kondisi makin buruk saat hujan turun, karena kondisi, banyak kendaraan keluar masuk jalan-jalan kampung terutama menjelang pusat Pemerintahan Pemkab OKI.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono meminta aparat terkait baik Dishub, Polres, Polda bertindak cepat mengatasi masalah ini. "Jika tidak, maka daerah Kayu Agung Sumsel, berpotensi menjadi bottle neck saat arus mudik dan balik Nataru 2019/2020 ini," kata dia.
Yang menjadi keherapan kita, aku Soerjanto, sepanjang sore sampai malam arus kendaraan tinggi dan macet panjang, belum kelihatan aparat keamanan yang mengatur lalu lintas. "Paling tidak mengatur agar kendaraan tidak saling serobot dan masuk jalur sebeliknya, sehingga berpotensi menambah kemacetan di perjalanan," papar Soerjanto.
Jika memang arus mudik sudah tinggi, saran KNKT, sebaiknya jalur fungsional di tol Trans SUmatera dari Kayu Agung ke Indralaya dan Palembang segera dibuka. "Paling tidak pada pagi sampai sore hari, sehingga perjalanan kendaraan makin lancar dan menghindari kemacetan panjang," papar Soerjanto.
Dia menambahkan, kasus kemacetan panjang saat arus mudik khususnya di daerah Kayu Agung, Sumsel harus segera diantisipasi. "Jangan sampai kasus ini makin parah, apalagi sampai mengulang kasus Brexit beberapa tahun silam," tegas Soerjanto.(helmi)