Menhub Ingin Swasta Dominan di Sektor Logistik
Kamis, 20 April 2017, 09:36 WIBBisnisnews.id-Pemerintah berharap peranan swasta lebih dominan masuk ke sektor transportasi, untuk mempercepat keterjangkauan (konektivitas) daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, swasta sangat diperlukan dalam membuka akses transportasi dari daerah-daerah terpencil
"Dana pemerintah terbatas. Kita butuh swasta, untuk bersama-sama pemerintah membangun infrastruktur," jelasnya, saat membuka acara Lokakarya Wartawan Perhubungan yang akan berlangsung di Lombok 20-22 April 2017.
Menhub juga menyampaikan seputar kegiatan logistik. Terlebih sekarang ini, pemerintah selain telah melaksanakan program tol laut juga membuka rute penyeberangan kapal ro-ro dari Tanjug Priok ke Panjang.
Truk angkutan barang dari Jakarta atau seputar Jabodetabek tujuan Sumatera, tidak perlu lagi menggunakan jalur darat tapi menggunakan kapal laut dari Tanjung Priok.
"Pengusaha truk harusnya lebih senang, karena tidak banyak biaya yang harus di keluarkan. Sopirnya juga bisa istirahat, dan tidak forsir tenaga," jelasnya.
Secara teknis, usia produksi sparpate kendaraan juga lebih panjang. Seperti ban atau roda, tidak cepat haus. "Hanya saja memang, sopir dan kernetnya tidak bisa lagi melambai-lambai ke warung pinggir jalan," kata Menbub Budi, yang disambut tawa peserta.
Hadir dalam acara itu, Ketua Assosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gemilang Tarigan dan jajaran pengurusnya, para pengurus Gapasdap, dan sejumlah pelaku usaha lainnya.
"Sekarang sudah ada kapal ro-ro, ini menjadi pendapatan bagus buat Pelindo II, mudah-mudahan untungnya tambah, kalau sekarang 2 triliun nanti jadi 4 triliun,"kata Menhub.
Pemerintah terus berupaya melakukan berbagai terobosan, terutama soal keterjangkauan daerah di penjuru Indonesia dengan moda transportasi darat, laut, dan udara serta terjaminnya sarana terkait. Seperti Pelabuhan Laut, Bandara, Stasiun KeretaApi, dan lain-lain sudah pasti menumbuhkan perekonomian yang baik.
"Konektivitas menciptakan kelancaran dan kemudahan perhubungan dan perdagangan nasional," kata Menhub Budi.
Kebutuhan logistik masyarakat di wilayah-wilayah Indonesia akan semakin terpenuhi, sehingga berefek pada penekanan perbedaan harga produk pada masing-masing wilayah. Pada akhirnya, efek dari konektivitas yang terjaga ini akan menstimulus pertumbuhan ekonomi.
Konektivitas transportasi akan memungkinkan wilayah di penjuru Indonesia dapat dijangkau. Arus orang dan logistik di wilayah-wilayah itu akan menegaskan kehadiran negara. Selain itu, kedaulatan Indonesia akan terjaga.
Konektivitas perhubungan memerlukan sokongan dana. APBN dirasa kurang mencukupi. Salah satu jalan adalah memberi peluang bagi swasta untuk bermitra dengan pemerintah guna mewujudkan konektivitas transportasi.
Kata Menhub Budi, Kemitraan ini dilakukan dengan tetap memberi porsi besar pada pengawasan oleh pemerintah sehingga menjamin pelayanan publik terpenuhi.
Konektivitas transportasi adalah hal yang dewasa ini mempengaruhi kehidupan dan aktivitas manusia. Ada banyak pihak yang terlibat (stakeholder) dalam penyelenggaraan konektivitas transportasi.
Dukungan dan akses dari swasta, kata menhub Budi, perlu diimplementasikan. Terutama soal konektivitas transportasi.
Ketua Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan, dalam hitungan bisnis untungnya belum terlihat. Namun program kapal ro-ro itu sekarang memang membantu dan strategis.
"Kami dukung, kami juga minta sooir harus naik kapal ro-ro supaya bisa istirahat," jelasnya. (Syam S)