Menpar Minta Airnav Indonesia Menambah Kapasitas Penerbangan
Senin, 10 April 2017, 17:23 WIB
Bisnisnews.id-Kementerian Pariwisata berharap, AirNav Indonesia memberikan ruang khusus untuk pesawat-pesawat yang membawa wisatawan manca negara ke Indonesia. Terutama slot untuk bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai Denpasar Bali.
Dukungan penambahan slot di dua bandara terbesar itu, menurut Menteri Pariwisata Arif Yahya memiliki nilai strategis dalam membantu program pemerintah mengembangkan industri wisata nasional.
Penambahan slot bagi penerbangan asing maupun airlines merah putih yang membawa wisatawan ke Indonesia, kata Arif Yahya, sangat meguntugkan. Bukan saja bagi industri wisata tapi juga bagi airlines bersangkutan termasuk bandara," kata Arif.
BACA JUGA : SIA dan Lufthansa Dilucuti, Garuda Makin Terlindungi
Dia berharap, keinginannya itu bisa terealisasi oleh AirNav Indonesia, yang sebelumnya juga telah berjanji akan mendukung program pemerintah di bidang pengembangan industri wisata di tanah air.
Arif bahkan mengaku telah menghitung, dengan penambaha dua pergerakan pesawat saja, keuntungan yang diperoleh dari industri penerbangan mencapai Rp 250 miliar. Sedangkan untuk industri wisata, penambahan satu pergerakan menambah satu juta tempat duduk.
Artinya, bila satu juta wisatawan mana negara datang ke Indonesia. devisa yang bisa terparkir di Indoesia mencapai Rp 13 triliun. "Ini kan menguntungkan semua pihak," jelasnya.
Menyikapi permintaan Menpar Arif Yahya itu, Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto, berjanji akan mendukung program sektor wisata. Yaitu dengan menambah kapasitas pergerakan penerbangan di bandara-bandara yang menjadi tujuan wisata. Terutama Denpasar Bali dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Kata Novie, di Bandara Ngurah Rai denpasar bali, kapasitas ditingkatkan dari 27 penerbangan menjadi 30 penerbangan. Penambahan ini diharapkan lebih meningkatkan devisa dari kunjungan wisatawan ke tanah dewata itu.
"Denpasar saat ini memiliki 27 penerbangan, akhir tahun ini akan kami tingkatkan kapasitasnya menjadi 30 penerbangan sehingga tambahan devisa bagi negara dari sektor pariwisata tentunya juga akan meningkat,"papar Novie.
Selain di Denpasar, ada 15 bandara lain yang juga berperan mendorong peningkatan 10 destinasi pariwisata prioritas. Di 15 Cabang tersebut, AirNav Indonesia pada tahun ini akan mengimplementasikan sejumlah program senilai Rp. 337 miliar.
Cabang tersebut adalah Cabang Utama JATSC, Cabang Madya Denpasar, Cabang Madya Surabaya, Cabang Madya Medan, Cabang Madya Yogyakarta, Cabang Pratama Halim, Cabang Pratama Lombok, Cabang Pratama Semarang, Cabang Pratama Solo, Cabang Pembantu Malang, Cabang Pembantu Labuan Bajo, Cabang Pembantu Tanjung Pandan, Unit Siborong-borong, Unit Wakatobi dan Unit Morotai.
Di 15 Cabang tersebut AirNav akan melakukan peningkatan pelayanan navigasi, pengadaan dan peremajaan berbagai peralatan navigasi penerbangan hingga prosedur penerbangan.
"Selain itu juga akan dilakukan Pembangunan tower ATC baru di Denpasar, Semarang dan Silangit sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan navigasi penerbangan,"kata Novie.
Program lainnya adalah optimalisasi aplikasi slot management berbasis daring (CHRONOS) akan dilakukan terutama di Bandara-bandara besar di Indonesia.
Terkahir, beberapa lokasi yang layanannya berupa Aerodrome Flight Information Service (AFIS) akan dioptimalkan seperti di Wakatobi dan Morotai, serta ditingkatkan menjadi layanan Aerodrome Control Service (TWR), seperti di Labuan Bajo dan Tanjung Pandan.
Seluruh program ini akan diimplementasikan secara bertahap pada tahu 2017 dan diharapkan dapat mendukung peningkatan wisatawan mancanegara ke lokasi-lokasi tersebut. (Syam S)