Menpar Tagih Janji Menhub
Minggu, 23 Oktober 2016, 12:29 WIBBisnisnews.id - Menpar Arief Yahya tagih janji Menhub soal kemudahan izin rute-rute baru destinasi wisata yang sudah diusulkan maskapai sejak akhir September 2016.
Menpar sendiri terus mendesak agar maskapai nasional seperti Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Group dan Sriwijaya membangun jaringan konektiviti baru, yang disebutnya akses.
" Sekarang giliran maskapai menagih, kami langsung tembuskan ke Kemenhub yang memiliki otoritas terhadap slots," kata Arief Yahya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/10/2016)
Soal pengembangan konektiviti telah dibahas antara Menpar dan Menhub pada 19 Oktober 2016 lalu. Pasca pertemuan, kedua menteri itu saling memantau perkembangan, termasuk point-point penting yang bisa cepat dieksekusi untuk percepatan pembangunan akses.
" Akses adalah satu dari 3A yang menentukan sukses tidaknya target proyeksi wisman di 2019 yakni 20 juta," kata Arief Yahya.
Dia mencontohkan,berdasarkan info dari maskapai, status rute sampai dengan akhir September 2016 adalah: Garuda Indonesia (regular berjadwal), Daily Flight Guangzhou-Bali dan Shanghai-Bali. Sedangkan rute-rute baru yaitu: Chengdu-Bali, Xiamen-Bali, Mumbai-Jakaerta Rute baru juga Bali-Wakatobi dan Makasar-Wakatobi.
Citilink Indonesia juga sudah bersurat ke Menhub soal rute baru untuk regular charter: China ke Batam dan Bintan, China ke Solo dan Jogja, China ke Morotai, dan China ke Lombok. " Termasuk meminta eksklusivitas selama 2 tahun untuk rute baru, rute perintis. Saya kira dalam bisnis, itu masuk akal dan fair," kata Arief Yahya.
Sedangkan Lion Air sendiri membuka banyak rute domestik baru ke Solo dan menjadikan Solo sebagai Hub Selatan. Lalu permohonan izin penerbangan untuk Kuala Lumpur-Solo, Kuala Lumpur-Lombok dengan Malindo Air, grup Lion.
Kata Menpar, Sriwijaya Air akan membuka rute China-Solo dan beberapa rute domestik yang sudah diajukan namun belum memperoleh kabar. " " " Saya yakin, ini sudah diproses di pemerintah. Secara prinsip kami setuju untuk segera dioptimalkan semua slots yang masih memungkinkan dibuka," kata dia.
Bukan hanya soal konektivitas, Menpar Arief Yahya juga memikirkan status pengembangan infrastruktur perhubungan lainnya. Seperti pembangunan dan perluasan Bandara Silangit, Tanjung Pandan, Tanjung Lesung Banten, Kulon Progo Jogjakarta, Surabaya, Lombok, Labuan Bajo, dan Morotai. Lalu re-aktivasi dan pembangunan jalur kereta api di Sawahlunto Sumbar, Tanjung Lesung Banten, Pangandaran Jawa Barat. Juga pembangunan pelabuhan dan bandar Marina serta rencana pengalihan pengelolaan pelabuhan kepada Pelindo III, seperti Labuan Bajo.
Karena itu, Arief juga meminta para eselon di Kemenhub agar lebih cepat dalam hal deregulasi, seperti izin terbang private jet, untuk CIQ In dan CIQ Out di Bandara Basis Yacht. Misalnya, AMQ-SQQ PP untuk destinasi Raja Ampat. Perlu diterbitkan kebijakan berisi prosedur tetap (protap) tentang pemberian izin kepada private jet yang terbang antar bandara domestik.