MTI Suport Tol Laut
Rabu, 26 Oktober 2016, 17:22 WIBBisnisnews.id - Manajemen Multi Terminal Indonesia (MTI) mendukung penuh program tol laut yang melibatkan anak-anak usaha BUMN. Sinergi ini diharapkan dapat mendorong roda perekonomian.
Sekretaris Perusahaan MTI, Iwan Kurniwan, Rabu (26/10/2016) menjelaskan, sinergi BUMN yang diinisiasi Kemenhub melibatkan empat instansi BUMN yaitu PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Perikanan Nusantara (Persero), dan PT Pelayaran Nasional Indonesia yang masing-masing bergerak dalam bidang jasa yang berbeda.
Empat BUMN ini, kata Iwan telah sepakat berkomitmen dan memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana menggerakkan roda perekonomian secara efisien dengan mengoptimalkan sumber daya secara tepat sehingga disparitas harga yang terjadi di kepulauan Natuna dapat dieliminir atau setidaknya ditekan hingga mendekati harga-harga yang berlaku seperti di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Tentu saja pendekatannya adalah melalui penyediaan jasa transportasi pengiriman barang-barang dan menggunakan sarana angkutan kapal laut dan transportasi darat dengan tarif yang kompetitif untuk komoditi perdagangan.
Melalui inisiasi dan koordinasi dibawah Kementrian Perhubungan RI, dibentuklah satu penugasan dengan mengusung layanan TOL LAUT LOGISTIK NUSANTARA yang merupakan manifestasi komitmen kerja bersama yang diwujudkan oleh keempat BUMN tersebut dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan ketersediaan barang dan jasa transportasi pengiriman logistik dari dan ke Kepulauan Natuna. Kapal-kapal seperti Caraka Jaya Niaga III-4 yang memiliki bobot 3000 DWT akan ke Natuna 15 hari sekali dari sebelumnya 21 hari sekali. Tiap shipment mengangkut 20 sampai 30 box peti kemas berisikan bahan kebutuhan pokok dan komoditas lainnya.
" Rute yang ditetapkan pada tahap awal ini adalah Tg. Priok -Natuna -Tarempa -Tg. Priok. Dengan pola seperti ini, biaya transportasi akan menjadi semakin murah dan akhirnya diharapkan harga-harga komoditi kebutuhan pokok dan barang-barang lainnya juga terjangkau. Pada pengiriman perdana ini, komoditi yang diangkut ada lebih kurang sebanyak 152 ton terdiri dari beras, gula pasir, garam, minyak goreng, tepung, sayur mayur, dan air mineral," demikian disampaikan Tony Hajar, Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia.
Untuk merealisasikan layanan TOL LAUT LOGISTIK NUSANTARA ini, masing-masing BUMN telah berkontribusi sesuai bidang yang menjadi tanggung jawabnya. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) misalnya, BUMN ini melalui Anak Perusahannya yaitu IPC LOGISTIC (PT Multi Terminal Indonesia) akan berperan sebagai operator pada kegiatan cargodoring, konsolidator, pergudangan, dan distribusi. Sedangkan PT Rajawali Nusantara Indonesia akan berperan sebagai distributor kebutuhan bahan pokok yang akan dikirim ke Natuna. Sedangkan PT Perikanan Indonesia akan menyediakan muatan hasil perikanan dari Natuna ke Tg. Priok, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia akan bertanggung jawab sebagai operator kapal.
" Dengan adanya tol laut ke Natuna ini diharapkan distribusi barang khususnya dari Jawa ke Natuna dan kepulauan-kepulauan kecil di Riau menjadi lebih cepat sehingga disparitas harga bisa ditekan," kata I Nyoman Gde Saputra, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok.
Tony Hajar menambahkan bahwa semua layanan yang dilakukan oleh keempat BUMN ini akan terintegrasi dengan infrastruktur di darat dan di laut. " IPC LOGISTIC akan fokus di kegiatan sisi darat, dan kita akan berupaya semaksimal mungkin agar harga-harga dan biaya transportasi menjadi lebih terjangkau, lebih murah dari sebelumnya," jelasny.