Naik Pesawat Lesehan, Berdiri Tanpa Kursi, Tanpa Sabuk Pengaman
Minggu, 02 Juli 2017, 14:57 WIBBisnisnews.id-Keselamatan dan kenyamanan penumpang jadi prioritas, namun muncul ide gila dari CEO yang juga pendiri VivaColombia, William Shaw untuk menyiapkan pesawat lebih murah tanpa kursi alias berdiri.
Seperti dikutif laman Telegraph.co.uk, Minggu (2/7), maskapai VivaColombia itu punya ide menghilangkan semua kursi penumpang sehingga pesawat dapat mengangkut lebih banyak dan tarifnya pun murah. Kata William, banyak orang yang sedang meneliti, apakah bisa terbang kebih murah dan William mengaku sangat tertarik dengan sesuatu yangl lebih murah.
"Apakah anda bisa terbang dengan berdiri. Kami sangat tertarik dengan apapun yang membuat perjalanan jadi lebih murah," kata William.
Baca Juga
Penumpang berdiri tanpa kursi, selain kebih murah kuota atau kapasitas angkut kenumoang akan lebih banyak. Tidak akanbada lagi penumpang yang tidak terangkut.
Ide gila moda transportasi udara yang dilakukan William adalah konsep pelayanan penerbangan paling ekstrim dan sangat gila dibanding konsep layanan sejenis yang pernah disampaikan Airbus pada 2003 silam.
Saat itu, Airbus pernah membahas konsep penumpang pesawat duduk secara vertikal. Namhn mendapat banyak pertentangan, dan itu pasti meskipun masih tersedia tempat duduk.
Terobosan ekstrim di industri penerbangan dunia terus saja muncul. Lihat saja pada 2010, maskapai asal Irlandia, Ryanair mengajukan ide agar ada bagian dalam pesawat yang diperbolehkan penumpang berdiri.
Sang CEO, Michael O'Leary saat itu juga meragukan fungsi dan kebutuhan penggunaaan sabuk pengamanan dalam pesawat.Ia menyampaikan bahwa sabuk pengaman tidak terlalu penting dalam sebuah perjalanan.
Kata O'Leary, pesawat itu seperti bus, cuma armada ini bisa mengudara dan bersayap. Dia mengatakan, kalau ada kecelakaan dipesawat, sabuk pengaman tidak menjamin bakal menyelamatkan.
"Ya, semoga ini tidak terjadi. Kamu tidak butuh sabuk pengaman, di London Underground, kamu tidak butuh sabuk pengaman di kereta yang berjalan di kecepatan 120 mil/jam," ungkap O'Leary.
Sudah bisa dipastikan ide-ide gila tidak diterima semua pihak. Termasuk tempat duduk vertikal hingga akhirnya tidak disetujui oleh regulator di negara manapun.Terlabih lagi jaminan keselamatan para penumpang merupakan salah satu prioritas utama sebuah jasa penerbangan.
Tapi apakah ide-ide gila itu tidak ada yang berani melakukannya. ?. Ada ..... Sepeti dilakukan pesawat Boeing 777 milik maskapai Pakistan International Airline (PIA).
Pada 20 Januari 2016, pesawat B-777 itu terbang dari dari Karachi ke Madinah, Arab Saudi, dengan kelebihan tujuh penumpang alias berdiri di lorong. Pilot pesawat itu nekat tetap terbang walau hal itu sangat melanggar aturan keselamatan.
Pesawat membawa 416 penumpang atau melebihi kapasitas sebanyak tujuh orang penumpang oleh pihak berwenang dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap peraturan keselamatan penerbangan.
Kejadian ini juga memicu penyelidikan pihak maskapai Pakistan International Airline. Menurut laporan awal, tujuh penumpang tambahan itu diizinkan naik pesawat PIA meskipun seluruh kursi penuh.
Ketujuh penumpang yang berdiri selama penerbangan tersebut bisa masuk ke boarding pass dengan catatan tangan, bukan dari hasil komputer. Meskipun jelas melanggar peraturan penerbangan, staf lalu lintas darat di bandara tidak melapor ke kru pesawat.
Investigasi atas pelanggaran aturan penerbangan ini diungkap surat kabar Pakistan, Dawn. Para penumpang ekstra ini bisa menyebabkan masalah jika pesawat dalam keadaan darurat. (Syam S)