Neraca Perdagangan Indonesia Mengalami Penurunan
Jumat, 15 Desember 2017, 11:19 WIBBisnisnews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada bulan November 2017 hanya mengalami surplus sebesar 130 juta dolar AS.
Hal ini dipicu oleh sektor non-migas sebesar 1,09 miliar dolar AS namun terkoreksi defisit sektor migas sebesar 0,96 miliar dolar AS.
Kondisi ini sangat di luar dugaan. Karena sebelumnya para pengamat ekonomi memproyeksikan surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan November akan sedikit lebih besar dari surplus bulan Oktober 2017.
Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers di Jakarta, menjelaskan, surplus neraca perdagangan yang hanya 130 juta dolar AS dibentuk dari nilai ekspor yang mencapai 15,28 miliar dolar AS dan nilai impor yang di angka 15,15 miliar dolar AS.
"Memang angka impor ini naik tinggi sekali sehingga surplus neraca perdagangan bulan November ini kecil. Impor ini didominasi oleh barang konsumsi karena mau menjelang natal dan tahun baru. Selain itu bahan baku atau penolong dan barang modal," kata Suhariyanto Jumat (15/12/2017) di kantornya.
Secara kumulatif tahun kalender, nilai ekspor Indonesia tercatat 153,9 miliar dolar AS atau naik 17,16 persen dari angka 131,4 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya, dimana sebagian besar negara tujuan ekspor adalah China, Amerika Serikat, dan Jepang dengan jumlah 34,41 persen.
Total nilai impor tahun kalender, angkanya tercatat 141,88 miliar dolar A atau naik 15,47 perrsen dibandingkan tahun sebelumnya 122,87 miliar dolar AS . Karena sebagian besar barang didatangkan dari Tiongkok, Jepang, dan Thailand sebesar 45,05 persen. ((Adhitio)