OP Tg Priok Klaim, Layanan Bongkar Muat di JICT Normal
Selasa, 09 Januari 2018, 19:26 WIBBisnisnews.id - Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Arif Toha menepis tudingan mkring yang menyebutkan, lambannya kinerja layanan bongkar muat kapal di terminal PT. Jakarta International Container Terminal (JICT) sehingga menyebabkan terganggunya arus barang.
Ditegaskan aktivitas pelayanan normal dan tidak mengganggu arus barang. Kalaupun ada kepadatan, itu bukan mengganggu distribusi barang tapi kegiatan perdagangan yang meningkat tapi tidak ada pelambatan
Kendati diakui, ada kesibukan akibat proses peralihan tenaga outsourcing operator alat bongkar muat jenis Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) di terminal JICT dari sebelumnya dipegang PT. Empco Logistic menjadi PT. Multi Tally Indonesia (MTI). Dilain pihak ada peningkatan arus barng.
"Saya memastikan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok tetap berjalan dengan baik meskipun di manajemen JICT sedang terjadi peralihan tenaga outsourcing operator alat bongkar muat jenis Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) di terminal JICT dari sebelumnya dipegang oleh PT. Empco Logistic menjadi PT. Multi Tally Indonesia (MTI)," jelas Arif.
Menurutnya, peralihan tenaga outsourcing operator dimaksud disebabkan masa kontrak PT. Empco Logistic dengan JICT telah habis di Desember 2017 sehingga manajemen JICT membuka tender yang dimenangkan PT. MTI.
"Proses tendernya berjalan lancar dan transparan yang menunjuk PT. MTI sebagai pemenang. Ini murni Business to Business dan Pemerintah tidak mencampuri urusan internal JICT," ujar Arif .
Arif Toha juga menyebutkan bahwa manajemen JICT telah menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya kelambatan sementara terhadap produktifitas kegiatan bongkar muat peti kemas di terminal karena ada penyesuaian petugas operator peralatan bongkar muat di awal tahun ini.
"JICT sendiri menargetkan seluruh kegiatan bongkat muat akan berjalan normal kembali sebagaimana tingkat produktifitas yang telah ditetapkan Pemerintah," ujar Arif.
Arif juga menegaskan karena adanya peralihan tenaga outsourcing operator dimaksud tentunya membutuhkan waktu untuk melakukan familiarisasi dan penyesuaian agar hasilnya bisa maksimal.
"Dalam hal ini, Pemerintah terus memantau dan memastikan pelayanan bongkar muat terus berjalan lancar dan hingga saat ini pelayanan terus berjalan, tidak ditemui adanya antrian yang signifikan," kata Arif.
Arif juga mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan rencana alternatif bila kedepannya terjadi antrian panjang bongkar muat kontainer. Ditjen Perhubungan Laut, ungkapnya tidak akan tinggal diam dan akan dicarikan solusi. (Syam S)