Pasien Positif Corona Diisolasi Satu Bangsal
Rabu, 18 Maret 2020, 11:33 WIBBisnisNews.id - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, seluruh pasien positif corona baru (COVID-19) akan ditempatkan dalam satu bangsal atau satu ruangan.
"Dirawat dalam satu bangsal isinya beberapa orang, tapi positif (Covid-19) semua. Jangan dimaknai itu ruang isolasi hanya satu ruangan yang biasa dilihat, tidak," tandas Yuri, Rabu (18/3/2020), seperti dilansir sebuah situs berita,
Menurut dia, rencana perubahan mekanisme bagi pasien positif Covid-19 diterapkan jika rumah sakit (RS) sudah tidak mempunyai cukup tempat lagi untuk merawat pasien Covid-19. "Kalau di RS sudah tak cukup, itu yang dipakai," jelasnya.
Baca Juga
Apakah perawatan dalam satu bangsal akan dilakukan di RS rujukan? Dia mengemukakan bisa di RS mana saja. "Pakai RS mana saja yang bisa dipakai. Wong Pertamina itu sudah berikan seluruh RS-nya untuk perawatan Covid-19," tambahnya.
Di sela konferensi pers perkembangan penanganan virus corona pada Senin (16/3), Yuri juga menjelaskan penanganan pasien penderita virus corona rencananya tidak lagi diisolasi secara individu. "Kita akan membuat satu ruangan di mana semua orang ada di sana, tapi kita yakin semua itu positif Covid-19," tuturnya.
Hal ini, lanjut dia, merujuk pada pengalaman penanganan pasien Covid-19 di China yang menggunakan satu ruang besar untuk mengisolasi pasien yang positif.
"Kalau kita lihat dari sekuel informasi di China itu, gymnastic hall diisi banyak pasien yang positif (Covid-19) semua berada di situ," kata dia.
Diungkapkan pula, rencana ini akan ditindaklanjuti pemerintah. Sebab pemerintah menilai secara umum para pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19 berada dalam kondisi baik. Hal ini dilihat dari gejala klinis yang mana tidak semua membutuhkan penanganan medis secara spesifik.
Misalnya, tidak semua pasien memerlukan infus atau alat bantu pernapasan. "Misalnya ada yang memerlukan, tapi itu hanya digunakan sebentar saja. Bahkan sebagian besar tidak membutuhkan alat bantu spesifik. Ini yang kemudian kita lihat sebenarnya mereka masuk dalam kondisi yang baik," kata Yuri.
Meski begitu, dia menegaskan isolasi secara massal ini akan dikecualikan untuk pasien Covid-19 yang memerlukan penanganan khusus atau yang memiliki sejumlah penyakit penyerta (comorbid). "Kita sudah katakan bahwa isolasi ini tak akan dilakukan dengan terminologi lama di mana satu orang satu tempat, kecuali atas permintaan atau ada pasien kondisi fisiknya seperti itu," jelasnya. (*/YAT)