Pawai Obor Sambut Bulan Ramadhan
Minggu, 21 Mei 2017, 11:08 WIBBisnisnews.id-Semarak menyambut, Ramadhan, bulan penuh ampunan mewarnai ribuan warga RW 03 Pejaten Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan. Membawa beragam atribut dan obor pawai berkeliing sambil menggemakan zikir.
Kegiatan warga ini menjadi simbol kegembiraan datangnya Ramadhan, merupakan tradisi tahunan yang terus menggelora di tengah-tengah masyarakat adat. Bukan hanya dilakukan Umat Islam yang ada di Jakarta, tapi juga merata hampir di seluruh provinsi.
Tradisi tahunan seperti ini selain ajang memperkuat tali silahturahim sesama warga, terutama Umat Islam, tapi juga bentuk ungkapan rasa syukur atas kesempatan yang paling berharga ini untuk kembali beribadah di bulan penuh barokah.
Pawai obor yang dilengkapi beragam busana muslim dan atribut kedaerahan merupakan iring-iringan kelompok warga di jalan raya dan lingkungan pemukiman sambil menggemakan zikir, takbir dan shalawat.
"Ini adalah kegiatan rutin tahunan yang terus kami hidupkan dalam menyambut datangnya bulan penuh barokah dan ampunan. Yang lebih penting adalah, rasa syukur pada Allah yang telah memberikan kesempatan bertemu kembali dengan bulan Ramadhan," kata Marhasan, tokoh pemuda RW 03 Pejaten Timur, saat mengawal iring-iringan pawai obor Sabtu malam (20/5/2017) sekitar pukul 20:00 wib.
Pawai obor, kata Marhasan adalah salah satu tradisi turun temurun yang dilakukan warga setiap kali menyambut bulan Ramadhan. Bukan saja sekadar terus menghidupkan tradisi masyarakat adat tapi juga mengandung makna Islami. Diikuti para tokoh agama, tokoh adat, remaja bahkan anak-anak dalam suasana kegembiraan.
Pawai obor dimulai ba'da Isya sekitar pukul 20:00, diawali dengan doa bersama yang dipimpin tokoh agama. Bagi warga Betawi, tradisi pawai obor seperti ini bukan hanya saat menyambut bulan Ramadhan tapi juga bulan suci lainnya seperti 1 Muharam.
Makna lain yang terkandung dalam kegiatan pawai obor ialah unsur gotong royong, sebagai wujud kebersamaan. Mulai dari perencanaan sampai malam pelaksanaan.
Tokoh adat umumnya mengatur dan membagi tugas. Ada yang menyiapkan undangan, membuat obor dari bambu dan atribut lainnya.
Tujuan utamanya, untuk mengingatkan warga akan datangnya bulan penuh barokah sekaligus mempersiapkan diri menghadapi bulan yang penuh ampunan. Baik secara fisik dan mental dalam menjalankan ibadah puasa.
Antusiasme warga yang melakukan pawai obor sangat dirasakan. Seusai sholat isya, warga berkumpul di masing-masing kelompok sambil membawa obor.
Ada rasa haru dan bahagia menyelimuti rombongan pawai maupun warga yang menyaksikan. Bulan suci ramadhan merupakan bulan yang telah ditunggu-tunggu umat islam.
Dimana Allah melipatgandakan pahala bagi orang yang berpuasa dan juga merupakan bulan pembebasan dari siksa neraka. Tak pernah saya berhenti mengucap syukur karena masih memiliki waktu untuk melaksanakan ibada puasa.
Tradisi yang sudah turun-temurun ini, ternyata digelar kelompok remaja yang terabung dalam orvanjsasi kepemudaan 'Remaja Study Club Yayasan Darussalam' (Resyada).
Konsentrasi rombongan pawai di seputar RW 09 dan RW 010 Pejaten Timur Pasar Minggu. Pawai obor yang diinisiasi Resyada ini diikuti para tokoh masyarakat dan anak-anak.
Bedanya, pawai obor Resyada ini para peserta akan mendapatkan doorprize dan sejumlah souvenir lainnya untuk para peserta. (Syam S)