PBNU Geram Terhadap Puisi Yang Dibacakan Neno Warisman
Sabtu, 23 Februari 2019, 11:47 WIBBisnisnews.id - Ketua PBNU Robikin Emhas geram terhadap sikap Neno Warisman sebagai Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Robikin dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (23/2/2019) mengingatkan, Neno tidak menggunakan istilah "mengandaikan pemilihan presiden sebagai perang" dalam kontestasi di Pilpres..
Peringatan Robikin kepada Neno itu menanggapi puisi Munajat 212 yang dibacakan pada malam Munajat 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).
Puisi kontroversial tersebut pada penggalan bait-nya, kata Robikin bersifat menghasut, mengajak untuk perang.
Berikut penggalan puisi Neno:
"Namun, kami mohon jangan serahkan kami kepada mereka yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak, cucu kami dan jangan, jangan kau tinggalkan kami dan menangkan kami. Karena jika engkau tidak menangkan kami, (kami) khawatir Ya Allah, kami khawatir Ya Allah, tak ada lagi yang menyembahmu."
Menurut Robikin, sengaja atau tidak, kata Ribikin, Neno mencoba membawa orang pada peristiwa Perang Badar pada awal sejarah Islam. Saat itu pasukan muslim yang berjumlah 319 orang bersenjata seadanya berhadapan dengan seribuan musuh bersenjata lengkap yang berusaha mengenyahkan kaum muslimin. Nabi Muhammad SAW pun berdoa memohon pertolongan Allah agar memenangkan kaum muslimin. (*/Jam)