Pemerintah Akan Berikan Insentif Ke Maskapai Ke Tiga Destinasi Wisata Unggulan
Kamis, 13 Februari 2020, 09:48 WIBBisnisNews.id -- Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi terkait dampak ekonomi dari Virus Corona, Pemerintah mendorong pemberian insentif, kemudahan, dan tarif-tarif yang lebih murah. Insentif itu diproritasnya ke tiga destinasi yang banyak dituju masyarakat Tiongkok yakni Bali, Manado, dan Kepulauan Riau (Kepri). Mereka adalah destanasi unggulan di Tahan Air belakangan.
"Pemerintah menganjurkan hotel memberikan tarif-tarif yang lebih baik, serta membuat kegiatan-kegiatan di tempat tujuan destinasi supaya daerah-daerah itu tetap ramai," kata Menhub Budi di Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Sebagai contoh, kata dia “insentif dari Pemerintah kepada maskapai misalnya: PNBP akan kita kurangi, kemudian API dan AP II mengurangi landing fee, diskon sewa ruangan, dan sebagainya. Jadi Pemerintah, operator bandara, maskapai, hotel harus sama-sama memberikan insentif."
Dia menambahkan, namun Pemerintah tidak mungkin Pemerintah melakukan semua itu sendiri. "Hal ini dilakukan untuk menggenjot sektor pariwisata. Supaya orang tetap punya keinginan untuk berlibur,” ujar Menhub Budi bersama Ketua KPL Firli Bahuri usai pembukaan Sarasehan Anti Korupsi di Lingkungan Kemenhub RI.
Menhub Budi mengatakan, Menteri Keuangan telah menyampaikan hal ini, dan akan dibahas kemungkinan insentif apa yang akan diberikan. Dengan adanya insentif ini, diharapkan industri penerbangan dan perhotelan dapat “survive” menghadapi dampai virus Corona.
“Dalam beberapa hari ini kami akan membuat suatu klarifikasi, dan akan kami usulkan ke Presiden minggu depan,” jelas Menhub.
Penerbangan Turun 30%
Lebih lanjut, Menhub menyebut maskapai yang mempunyai rute-rute ke mainland China dan Singapura adalah yang paling terdampak. Prediksi Menhub telah terjadi penurunan sekitar 30 persen pada maskapai-maskapai tersebut.
“Kita memang belum bisa memastikan kerugiannya sendiri, yang punya masalah itu rata-rata adalah yang berhubungan dengan mainland China dan Singapura. Yang lainnya sebenarnya relatif masih baik. Tetapi karena penerbangan ini juga ada sebagian ke Tiongkok kira-kira 30 persen, jadi berkurang rata-rata 30 persen,” tandas Menhub Budi.(helmi)