Pemerintah Diminta Terbitkan Larangan Masuknya Wisman dan Pekerja Asal China
Senin, 27 Januari 2020, 07:39 WIBBisnisNews.id - Korban virus mematikan novel coronavirus (nCoV) terus berjatuhan, pemerintah didesak segera menerbitkan surat larangan sementara masuknya wisatawan maupun pekerja asing asal Tiongkok ke Indonesia.
Sikap tegas itu diperlukan guna mencegah penyebaran virus corona yang bisa terjadi melalui makanan yang tercemar air liur dan batuk. Wabah mematukanbitu hingga kininbelum ada obatnya.
Kriteria 'suspect corona virus' ada tiga hal, pertama demam, batuk, pilek serta nyeri tenggorokan, dan ketiga radang paru-paru atau pneumonia.
Komisioner Ombudsman RI La Ode Ida seperti dikutif dari Antaranews mengingatkan, pemerintah harus secepatnya membuat larangan sementara masuknya wisatawan dan pekerja asal China.
Pemerintah juga diminta segera mendata pekerja China yang sudah.terlanjur ada di Indonesia dan dilakukan pemeriksaan khusus, guna memastikan mereka terbebas dari virus mematikan itu.
Hingga kini, kota Wuhan, yang menjadi pusat penyebaran virus corona dilaporkan senyap, seperti kota mati, tidak ada kegiatan dan aktivitas ekonomi setelah dilakukan isolasi.
Bahkan Dokter Liang Wudong yang menangani virus tersebut terinfeksi dan meninggal di salah satu rumah sakit di Provinsi Hubei di China, seperti dilaporkan Jaringan Televisi Global China melalui cuitannya di akun Twitter,.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, lebih dari 41 orang meninggal dan i 1.300 orang secara global terinfeksi. Sedangkan dinChina total kasus terkonfirmasi mencapai 1.287.
Jumlah korban meninggal naik dari 26 kasus yang dilaporkan pada Jumat. Semua korban meninggal terbaru itu terjadi di Wuhan, pusat wabah yang berada di dalam karantina virtual saat China berjuang menangani penyebaran virus tersebut.
Virus tersebut juga terdeteksi di berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal, Prancis dan juga Amerika Serikat. Otoritas kesehatan Hubei menyebutkan bahwa terdapat 658 pasien yang terkena virus dalam perawatan medis, 57 di antaranya dalam kondisi kritis.
La Ode Ida mengungkapkan para pekerja asal China hampir tiap hari masuk ke Indonesia, khususnya ke Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
Ombudsman RI pada 2018 sudah melakukan investigasi ke sejumlah daerah dan menemukan fakta bahwa mereka umumnya pekerja di smelter-smelter PMA asal China.
Perlindungan terhadap nyawa warga negara Indonesia jauh lebih penting ketimbang membebaskan masuknya pekerja asal China atas nama investasi.
"Karena virus yang mematikan itu sudah terbukti bersumber dari China, dan pemerintah Indonesia memiliki kewajiban melindungi warganya dari bahaya kontaminasi virus".(*/Ari)