Pemerintah Janji Mengendalikan Inflasi dan Mendorong Daya Beli Masyarakat
Kamis, 04 Januari 2018, 17:39 WIBBisnisnews.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukito mengatakan, dalam tahun ini, pemerintah berusaha mengendalikan inflasi pada kisaran masimum empat persen.
Upaya yang dilakukan pemerintah ialah melanjutkan regulasi strategis, seperti penerapan harga eceran tertinggi (HET) pada sejumlah komoditas pokkk untuk mempeetahankan dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Enggar menuturkan, HET terhadap sejumlah komoditi strategis itu, diharapkan mampu mengendalikan inflasi pada tahun- tahun berikutnya, sehingga ekonomi dapat tumbuh dan daya beli masyarakat seluruh Indonesia meningkat.
"Dengan penerapan HET, kuta harapkan ada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi," jelas Enggar, Kamis (4/1/2018) di Jakarta.
Dijelaskan, secara keseluruhan laju inflasi selama 2017 cukul terkendali rata-rata 3,61 persen atau di bawah target yang ditetapkan Pemerintah 4,3 persen. Faktornya adalah, peneraoan HET kebutuhan pokok, seperti beras, gula pasir, minyak goreng dan daging sapi beku.
Khusus beras, penetapannha disesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat di masing - masing wilayah. Selain itu, para pelaku usaha terkait kebutuhan pokok tersebut, diminta melaporkan stok secara periodik.
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya inflasi pada 2017 mengalami kenaikan.
Laju inflasi tahun 2016 tercatat 3,02 persen, 2015 sebesar 3,35 persen. Pada 2017, kelompok bahan makanan mengalami inflasi senilai 1,26 persen dengan andil senilai 0,25 persen.
Inflasi yang lebih tinggi dibandingkan 2015 dan 2016 tersebut lantaran langkah pemerintah untuk menaikkan tarif listrik pelanggan rumah tangga golongan 900 Volt Ampere (VA), selain kenaikan biaya perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Kenaikan tarif listrik, menurut BPS, memberikan andil sebesar 0,81 persen, dan biaya perpanjangan STNK sebesar 0,24 persen.
Sementara itu, BPS mencatat untuk komoditas ikan segar memberi andil inflasi 0,2 persen, beras 0,16 persen dan telur ayam ras sebesar 0,1 persen.
Enggartiasto mengatakan, meski tingkat inflasi tahunan tersebut mengalami kenaikan, namun masih dalam batasan yang bisa diterima oleh pemerintah, dan terjaganya tingkat inflasi tersebut membuat daya beli masyarakat akan tetap terjaga. (Adhitio/Syam)