Pemerintah Menambah Kapal Penyeberangan ke Pulau Madura
Senin, 03 Juni 2019, 13:32 WIBBisnisnews.id - Mengantisipasi lonjakan penumpang, pemerintah menambah sejumlah kapal untuk melayani para pemudik yang akan menyeberang ke Pulau Madura.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kegiatan arus mudik ke Pulau Madura lancar. Secara umum pelayanan angkutan kapal pada masa mudik Lebaran tahun ini jauh lebih baik dari penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun-tahun sebelumnya.
Tiga tahun berturut-turut mudik di Madura belum maksimal. Menhub mengatakan, ingin daerah paling sulit itu bisa diselesaikan.
"Madura adalah suatu tempat yang selama ini belum berhasil oleh karenanya tempat yang paling sulit kita lakukan perbaikan apalagi kerjasama dengan Pemda. Secara umum (angkutan lebaran) di Madura jauh lebih baik karena Kementerian Perhubungan menambah kan 5 kapal ke daerah madura dan sekitarnya,” kata Menhub Budi di Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Senin (3/6/2019).
Diakui Menhub saat ini perjalanan kapal pada lintas penyeberangan di Madura kerap kali masih terjadi kendala yaitu ombak besar akibat cuaca buruk. Namun kata Menhub ini penting diperhatikan karena dapat membahayakan keselamatan penumpang.
"Kemarin ada suatu masalah terlambat saja, terlambat karena ada ombak yang besar karena memang ombak besar tidak bisa dipaksakan bahkan saya memberikan suatu catatan bagi Kepala Pelabuhan atau Syahbandar jangan memaksakan kapal itu berangkat dalam keadaan cuaca tidak bagus," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawanda mengapresiasi bantuan kapal bagi masyarakat Madura dan sekitarnya. Menurut Khofifah bantuan kapal ini akan sangat berguna untuk masyarakat.
"Terima kasih, masyarakat Jatim mendapatkan perhatian yang sangat bagus dari Pak Menteri Perhubungan," kata Khofifah.
Terkait kendala yang dihadapi saat ini senada dengan Menhub, Khofifah juga menyebut kendala yang masih dihadapi masyarakat di Madura yaitu ombak besar. Untuk itu Khofifah menyebut perlu adanya kapal pemecah gelombang sehingga nantinya kapal tetap bisa melayani masyarakat saat ombak tinggi.
"Jikalau nanti ada exercise dari Kemenhub sudah selesai tentu kami berharap bahwa pada saat ombak itu tinggi beberapa kapal tertentu yang punya alat pemecah ombak tetap bisa berlayar dengan catatan bahwa ada kedalaman tertentu di tempat (dermaga) mereka bersandar di pulau-pulau itu," ungkap Khofifah.
Oleh karena itu Khofifah berharap terkait pembiayaan akan ada kerjasama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mewujudkan keinginan tersebut. (Jam)