Pengusaha Properti Arab Saudi Diminta Investasi di Mandallika
Selasa, 16 Januari 2018, 10:20 WIBBisnisnews.id - Para investor Arab Saudi diminta jangan hanya investasi di sektor properti tapi juga di infrastruktur. Seperti pembangunan bandara di Mandalika.
Penawaran itu disampaikan Menteri Perhubugan Budi Karya Sumadi kepada para investor properti dalam acara Konferensi Investor Properti Saudi Arabia di Indonesia, Senin (15/1/2018). Secara khusus Kementerian Perhubungan memiliki konsep untuk para investor dari timur tengah berinvestasi di Mandalika Lombok.
"Satu sisi orang kita banyak ke Arab Saudi dan penerbangan banyak ke sana sehingga memungkinkan investor dari Arab Saudi untuk berinvestasi, berliburan dan bertempat tinggal di Indonesia karena biasanya kalau ada permintaan maka properti akan tumbuh dan akan bisa dibangun," jelas Menhub Budi.
Aaat ini Indonesia menginisiasi untuk mengembangkan 4 daerah tujuan wisata setelah Bali, yaitu Danau Toba, Yogyakarta, Mandalika dan Labuan Bajo.
"Keempat daerah tersebut semuanya luar biasa karena harga tanah masih murah dan infrastruktur sedang dibangun sehingga kalau mereka melakukan investasi di sana pasti memberikan kemungkinan return yang baik dan tentunya akan menambahkan konektivitas penerbangan yang banyak," tambah Menhub.
"Bandara internasional Lombok tinggal dilakukan perpanjangan landasan, ditambah, kalau bangun baru akan memerlukan waktu dan mahal, yang penting adalah dengan mereka berinvestasi ada satu nilai tambah, selain itu kita ingin sekali investor dari timur tengah masuk di sini supaya kita tidak terlalu mengandalkan APBN lagi," terang Menhub.
Menhub juga meminta dukungan dari Duta Besar Arab Saudi agar ruang udara Indonesia ditambahkan berkaitan dengan bertambahnya jumlah kuota umrah dan haji. "Saya ditugaskan oleh bapak Presiden untuk membuat konektivitas di bagian nusantara Indonesia yang begitu luas itu bisa tersambung dengan baik dan konektivitas itu tidak akan bisa baik apabila kita tidak melihat potensi yang ada di Indonesia khususnya berkaitan dengan properti," ujar Menhub.(Adhitio)