Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar Diperpanjang
Selasa, 28 November 2017, 08:48 WIBBisnisnews.id - Penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali diperpanjang hingga Rabu (29/11/2017) guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik erupsi Gunung Agung.
Penutupan bandara di pulau Dewata Bali itu semula dilakukan dari Senin pagi (26/11/2017) sampai Selasa (28/11/2017) pukul 07.00 WITA menjadi sampai dengan Rabu (29/11) pukul 07.00 WITA.
Berdasarkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A4274/17 yang dteritkan AirNav Indonesia pagi ini menyebutkan, perpanjangan penutupan tidak bisa dihindari karena erupsi Gunung Agung yang terjadi semalam menutupi ruang udara di atas Bandara I Gusti Ngurah Rai dan sangatbebahaya untuk penerbangan.
Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, Rabu (28/11/2017) menyebutkan, perpajangan penutupan ini erupakan hasil rapat yang didasarkan pada fakta di lapangan da hasil penelitian secara seksama dan koordiasi pihak-pihak terkait.
"Setelah erupsi yang terjadi tadi malam, diadakan rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara pukul 01.00 WITA bersama seluruh stakeholder terkait. Diputuskan dalam rapat tersebut bahwa penutupan diperpanjang sampai besok pagi pukul 07.00 WITA. Keputusan rapat disampaikan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan disetujui," jelas Wisnu.
Diakui, data paper test yang disampaikan pihak penyelenggara bandara dan petugas Kantor Otoritas Bandara IV menunjukkan hasil NIL VA (Volcanic Ash) di area bandara, namun ruang udara telah terdampak abu vulkanik.
Dijelaskan, laporan data analisa dan prediksi arah serta kecepatan angin daei BMKG menunjukan bahwa arah angin dari utara hingga timur laut dengan kecepatan 5-10 kts. Selain itu, informasi SIGMET dari MWO Ujung Pandang menunjukan bahwa abu vulkanik bergerak ke arah selatan dan barat daya sehingga menutupi ruang udara di atas bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Airnav Indonesia Cabang Denpasar menyatakan sesuai ploting area Volcanic Ash Advisory menunjukkan bahwa jalur pemanduan lalu lintas pesawat udara telah tertutup sebaran abu vulkanik, sehingga ini membahayakan penerbangan," papar Wisnu.
Terkait perpanjangan penutupan itu, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan
kondisi hingga pukul 04.00 WITA hari ini Selasa 28 November 2017, berdasar data paper test oleh penyelenggara bandara dan petugas Kantor Otoritas Bandara IV tidak didapatkan abu vulkanik di seputar bandara ( NIL VA).
Namun demikian dari laporan data analisa dan prediksi arah dan kecepatan angin BMKG pukul18.00-00.00 UTC (02.00-08.00 Wita) menunjukan bahwa arah angin dari utara hingga timur laut dengan kecepatan 5-10 kts.
Informasi SIGMET dari MWO Ujung Pandang menunjukan bahwa abu vulkanik bergerak ke arah selatan /barat daya dan menutupi ruang udara diatas bandara I Gusti Ngurah Rai.
Sementara itu laporan dari Airnav Indonesia Cabang Denpasar menyatakan bahwa sesuai ploting area VA Advisory menunjukkan jalur pemanduan lalu lintas pesawat udara telah tertutup sebaran VA.
"Dengan kondisi tersebut dan hasil rapat koordinasi Kantor Otoritas Bandara bersama stakeholders terkait pada pukul 01.00 WITA 28 November 2017, kami memutuskan, memperpanjang penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai dari pukul 07.00 WITA tanggal 28 Nov 2017 hingga 07.00 WITA tanggal 29 Nov 2017," kata Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno. (Syam S)