Perpanjangan Runway Bandara Rendani Manokwari Selesai 2019
Kamis, 21 Desember 2017, 18:14 WIBBisnisnews.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan perpanjangan runway Bandara Rendani Manokwari menjadi 2.400 meter, selesai tahun 2019 sebingga bisa didarati wide body.
"Saya ingin memastikan perpanjangan runway Bandara Rendani Manokwari ini bisa menjadi 2.400 meter, Kalau tahun 2018(pembebasan tanah selesai nanti tahun 2019 bisa kita selesaikan perpanjangan runway-nya sehingga bandara ini bisa dilandasi oleh bukan hanya tipe Boeing 737 tapi juga wide body bisa mendarat disini," kata Menhub Budi, Kamis (21/12/2017).
Terkait rencana itu Menhub meminta kesediaan masyarakat yang terdampak pembebasan tanah untuk bersedia melepas tanahnya sesuai dengan kesepakatan penggantian.
Saat ini Bandara Rendani Manokwari memiliki panjang runway 2.000 x 45 meter dengan dua apron berukuran 323 x 100 meter dan 181 x 68 meter. Pada sisi darat bandara ini memiliki gedung terminal berukuran 1.920 meter persegi.
Lanjut Menhub, tentang progres tol laut di Manokwari Menhub menyebut tingkat keterisian atau occupancy kapal tol laut dari Surabaya ke Manokwari sudah bagus akan tetapi untuk angkutan balik ke Indonesia barat tingkat keterisiannya masih rendah.
"Saya minta kepada PT Pelni, KSOP, PT Pelindo sebagai perusahaan BUMN dan Pemprov harus mendukung agar mengusahakan barang-barang apa yang harus diangkut. Di sini banyak ikan, rumput laut, banyak hasil kayu, dsb ini harus dikoordinasikan, kalau tidak terisi efisiensinya turun sekarang masih disubsidi tidak kerasa kalau dihitung benar-benar itu rugi,"ujar Menhub.
Jika ini bisa terwujud, akan dapat mendatangkan keuntungan bagi masyarakat disamping membuka kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat.
Ditambahkan Menhub pada tahun 2018 akan ada tambahan dua rute tol laut dari eksisting saat ini 13 rute tol laut. Dijelaskan Menhub, terkait penentuan tambahan rute tol laut ditentukan berdasar dua faktor.
"Produk dari timur ke baratnya banyak akan diprioritaskan atau memang dia sangat membutuhkan jadi kita akan menginventarisir tempat mana yang produktif mana tempat yang masih membutuhkan, kita akan tentukan bahkan yang sekarang eksisting belum tentu kita jalankan kalau mereka katakana load faktornya rendah kita akan evaluasi," jelasnya. (Adhitio)