Pertemuan UAS dan Prabowo Dongkrak Suara Pemilih
Jumat, 12 April 2019, 14:00 WIBBisnisnews.id - Pertemuan Capres Prabowo Subianto dengan Ustad Abdul Somad (UAS) pada kamsis 11 April 2019, meskipun bukan bentuk dukungan tapi mampu mendongkrak keyakinan masyarakat terhadap Prabowo pada hari pencoblosan 17 April 2019 mendatang.
Sikap optimisme itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani dalam menyikapi pertemuan UAS dengan Caores Prabowo Subianto.
Dikatakan, peteman iu sangat berdampak, terutama kaum uslimin. Karena pengikut UAS, termasuk para santri, pengagum dan jemaah cuup banyak.
Menurutnya, masyarakat, terutama para pegkut UAS sangat menghormati dan mengikuti apa yang disampaikan UAS.
"Ini adalah sinyal dukungan untuk pak Prabowo, selanjutya kita serahkan kepada Allah," jelasnya
Pesan UAS ke Prabowo
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mangaku sangat senang karena akhirnya telah dapat berjumpa ditengah-tengah kesibukan antara keduanya. Seperti diketahui Prabowo memang sedang gencar melakukan kampanye menjelang 17 April mendatang. Sedangkan UAS merupakan seorang penceramah kondang yang juga memiliki agenda ceramah yang padat di Indonesia.
"Terima kasih Ustadz bisa berjumpa dengan saya. Saya mengikuti Ustadz banyak keliling di Indonesia, apa yang Ustadz lihat selama keliling Indonesia akhir-akhir ini?" tanya Prabowo pada Kamis (11/4/2019).
Menanggapi hal tersebut, UAS menjawab pertanyaan tersebut dengan bercerita soal pengalamannya berceramah berbagai daerah.
"Saya sudah kadang saat ceramah ini, ketika saya dipanggil naik ke atas, semua jamaah langsung mengacungkan simbol dua jari. Lalu saya bilang, kalian kan punya dua jari, kenapa yang diangkat cuma dua," ujar Abdul Somad.
Tidak hanya itu saja, Prabowo juga meminta saran kepada UAS terkait apa yang harus dilakukannya saat ini. UAS lalu berpesan agar Prabowo tabah dan kuat serta menyerahkan semuanya kepada Allah.
"Jihad paling besar adalah jihad menjadi pemimpin," kata UAS.
UAS mengatakan sejak awal selalu mengikuti Ijtimak Ulama. Ijtimak Ulama menjatuhkan pilihan pada Prabowo. Lalu UAS juga mengamati dari jemaah di setiap ceramah.
"Kemudian keliling ke mana-mana, umat, meneriaki nama Prabowo Prabowo. Tapi saya masih tetap karena mata kita kan kadang tertipu, kita di tepi sungai kita lihat ada tongkat bengkok, tapi kita tarik ternyata lurus, mata menipu. Saya khawatir jangan-jangan saya tertipu oleh Pak Prabowo. Oleh sebab itu, saya cari ulama yang tidak masyhur, tidak populer, tapi mata batinnya bersih," ucap UAS.
UAS mengaku tidak bertanya soal pilihan kepada ulama tersebut dan membiarkan sang ulama membaca hatinya. Ulama yang tidak disebutkan namanya itu pun membisikkan nama Prabowo.
"Saya tidak mau tanya, saya biarkan dia baca hati saya, ngerti nggak dia, dan ketika datang, saya dekatkan ke telinga, apa kata dia, saya bermimpi lima kali ketemu dia, saya tanya siapa, kata dia Prabowo. Kalau mimpi satu kali bisa jadi dari setan. Tapi lima kali dia mimpi ketemu Bapak, sinyal," jelas UAS.
UAS juga punya dua pesan kepada Prabowo jika menjadi Presiden RI. Pertama, UAS meminta agar jangan diundang untuk datang ke Istana.
"Kalau Bapak nanti memang duduk jadi presiden, terkait dengan saya pribadi, dua saja. Pertama, jangan Bapak undang saya ke Istana. Biarkan saya berdakwah masuk ke dalam hutan, karena saya dari sana. Saya orang kampung. Kedua, jangan Bapak beri saya jabatan apa pun," kata UAS. (Rayza/Jam)