Perusahaan AS - Indonesia Tandatangani Kesepakatan Investasi
Jumat, 21 April 2017, 15:37 WIBBisnisnews.id - Perusahaan AS dan Indonesia menandatangani 11 perjanjian komersial dan investasi selama kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Jakarta, bahwa kedua pemerintah mengatakan bernilai gabungan 10 miliar dollar dari waktu ke waktu.
Kesepakatan tersebut mencakup Lockheed Martin yang menyediakan sistem penargetan senjata canggih untuk jet tempur F-16 milik Indonesia, ExxonMobil menjual 1 juta ton gas alam cair ke Pertamina selama 20 tahun mulai tahun 2025, Honeywell memasok mesin turboprop ke Perusahaan aero Indonesia yaitu Dirgantara, dan sistem metering listrik senilai 2 miliar dollar yang diselenggarakan oleh konsorsium perusahaan.
Pence mengatakan kepada para pemimpin bisnis pada hari Jumat 21 April 2017 bahwa penandatanganan tersebut kegembiraan luar biasa bagi perusahaan-perusahaan AS tentang investasi di Indonesia.
Kesepakatan tersebut diumumkan sebagai bagian dari pertemuan Pence dengan para pemimpin bisnis AS yang berbasis di Indonesia.
Selanjutnya, Pence mengatakan bahwa Presiden Donald Trump akan menghadiri pertemuan puncak dengan para pemimpin Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, atau ASEAN, di Filipina pada bulan November.
Trump juga akan menghadiri KTT Asia Timur, mengikuti pertemuan regional di Filipina pada bulan yang sama.
Trump juga diharapkan menghadiri KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik di Vietnam pada bulan November.
Setelah itu, Wakil Presiden Mike Pence dan keluarganya berkeliling Mesjid Istiqlal Jakarta, yang terbesar di Asia Tenggara. Konstruksi mesjid dimulai pada tahun 1951, dirancang oleh Friedrich Silaban, seorang Protestan, menurut situs.
Pence melepaskan sepatunya di pintu masuk. Istri dan anak perempuannya menutupi kepala mereka dengan syal. Di dalamnya mereka menyaksikan demonstrasi bedug.
Terakhir, Wakil Presiden Mike Pence juga telah menegaskan kembali pentingnya kemitraan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Setelah bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, dia mengatakan Indonesia dan AS sama-sama memiliki demokrasi dan nilai yang sama.
Dia memuji Indonesia karena praktek Islam moderat dan mengatakan bahwa kedua negara akan terus bekerja sama dalam memberantas terorisme.
Namun Pence meramalkan perlunya beberapa pengerjaan ulang terhadap hubungan komersial dan ekonomi dan mengatakan bahwa eksportir A.S. harus menghadapi lapangan permainan tingkat tinggi. (Marloft)