PHE Segera Pulihkan Mangrove dan Terumbu Karang 3 Kabupaten Terdampak
Jumat, 20 September 2019, 19:35 WIBBisnisNews.id -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak usahanya PHE ONWJ memastikan bertanggung jawab penuh terhadap pemulihan lingkungan di wilayah terdampak tumpahan minyak YYA-1 di 3 (tiga) kabupaten terdampak di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
Terhadap ekosistem mangrove dan terumbu karang akan dilakukan perawatan, dan segera dilakukan penanaman mangrove dan transplantasi terumbu karang di wilayah terdampak oleh tim PHE bersama pihak terkait lain.
“Komitmen kami akan memulihkan lingkungan terdampak seperti semula. Target penanaman mangrove dan rumah ikan akan segera dilakukan sesuai data yang diterima PHE-ONWJ saat ini,” kata Ifki Sukarya, VP Relations PT Pertamina Hulu Energi (PHE) saat mendampingi jajaran Direksi PHE kepada pers di Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Menurut Ifki, penanaman mangrove akan segera dilakukan di 3 kabupaten yang terdampak. Di Kabupaten Karawang di beberapa wilayah yang terdapat ekosistem mangrove seperti Desa Pusakajaya Utara, Desa Sungai Buntu, Desa Sedari, Desa Cemarajaya dan lain-lain.
Adapun di Kabupaten Bekasi dilakukan Desa Pantai Bahagia dan Pantai Bakti. Sementara Kepulauan Seribu pemulihan lingkungan khususnya perawatan mangrove dan terumbu karang dilakukan di pulau-pulau yang ditetapkan untuk dilakukan pemulihan oleh PHE ONWJ.
Ifki menambahkan, data area yang akan menjadi target pemulihan lingkungan dapat mengacu pada hasil survey yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) , Dinas Lingkungan Hidup setempat serta masukan dari masyarakat dan berbagai pihak.
Ia juga menjelaskan untuk ekosistem, lokasi dan luasan area terdampak yang harus dipulihkan, nantinya pihak yang berwenang yang akan menentukan berdasarkan hasil survey.
"Pelestarian lingkungan itu sudah menjadi program tetap perseroan di semua wilayah operasi Pertamina. Dengan insiden YYA, program akan ditingkatkan agar sumber daya alam perairan, tanaman dan biota yang ada di dalamnya dapat dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan bersama,” pungkas Ifki.(helmi)