Prediksi AirNav, Traffic Penerbangan 4.018 Pergerakan Per Hari Atau Naik 2,52 Persen
Minggu, 22 Desember 2024, 18:51 WIBBISNISNEWS.id - AirNav Indonesia memperkirakan selama periode liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) terjadi lonjakan traffic penerbangan sekitar 2,52 persen atau rata – rata 4.018 pergerakan per harinya dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia lAhmad Nurdin Aulia mengatakan, otal pergerakan pesawat selama periode Nataru sebanyak 76.340 penerbangan.
Hingga saat ini, AirNav Indonesia telah menerima permintaan extra flight dari maskapai sebanyak 2.136 tambahan slot penerbangan di delapan bandara tersibuk di Indonesia, termasuk Soekarno-Hatta Tangerang, Ngurah Rai Denpasar, Juanda Surabaya dan Kualanamu Medan.
AirNav Indonesia memperkirakan puncak arus libur Natal 2024 terjadi pada tanggal 21 Desember dengan 4.612 pergerakan per hari, dan puncak arus Tahun Baru pada tanggal 28 Desember dengan 3.942 pergerakan per hari.
Rute penerbangan terpadat untuk domestik adalah dari Soekarno – Hatta ke Denpasar dan Surabaya, sedangkan untuk internasional adalah Soekarno-Hatta ke Singapore dan Kuala Lumpur. Puncak arus balik penerbangan, diperkirakan terjadi pada tanggal 05 Januari 2025 dengan 4.116 pergerakan per hari.
“Sampai dengan November 2024, AirNav Indonesia telah melayani 1.751.764 penerbangan yang merupakan penerbangan domestik, internasional dan lintas negara (over-flying), kami percaya di bulan Desember ini ada peningkatan arus penumpang dan penerbangan selama masa liburan, AirNav Indonesia telah bersiap dan menyusun berbagai strategi untuk menjaga keselamatan dan kelancaran operasional navigasi udara di seluruh wilayah Indonesia” lanjut Aulia.
AirNav Indonesia telah membuka posko monitoring dari tanggal 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, di 56 Bandara dan 1 di Kementerian Perhubungan.
AirNav bersama stakeholder aviasi seperti Otoritas Bandara, Angkasa Pura Indonesia, BMKG dan lainnya, telah menyiapkan dukungan prosedur kontingensi dan kewaspadaan, untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti cuaca ekstrim, letusan gunung berapi, hingga gangguan operasional maskapai dan bandara yang mengakibatkan penundaan dan pengalihan penerbangan.
Selain itu, AirNav Indonesia telah menyusun rencana strategi pelayanan navigasi yang akan digunakan selama periode Nataru 2024/2025, diantaranya kesiapan personel yang handal, kesiapan fasilitas komunikasi dan navigasi, kesiapan prosedur, safety risk assessment, penambahan jam operasional mengikuti kebutuhan bandara, fleksibilitas slot penerbangan, serta pelayanan informasi data dan publikasi NOTAM/ASHTAM.
AirNav Indonesia juga telah merancang program navigasi penerbangan yang inovatif dan adaptif untuk menjawab tantangan serta kebutuhan industri penerbangan yang terus berkembang. AirNav akan mengoptimalkan berbagai sistem aplikasi dan inovasi yang dimiliki, yakni CHRONOS, yaitu aplikasi pengaturan slot time penerbangan, menjalankan Ground Delay Program (GDP) guna mengurangi holding pesawat di udara dan efisiensi bahan bakar pesawat, Aplikasi Nav-Earth yang bekerjasama dengan BMKG guna mengetahui kondisi cuaca terupdate, dan publikasi Aeronautical Information Publication (AIP) serta Notice To Airmen (NOTAM) ke para pengguna jasa navigasi penerbangan,” ungkap Aulia.
Dengan berbagai persiapan dan harmonisasi ini, AirNav Indonesia bersama regulator dan operator terkait, berupaya memastikan bahwa operasional penerbangan selama periode Nataru 2024/2025 dapat berjalan dengan aman, nyaman, lancar, dan efisien. “AirNav Indonesia dalam menghadapi periode nataru ini telah mengambil berbagai langkah untuk memastikan kelancaran dan keselamatan navigasi penerbangan yang aman untuk mewujudkan Liburan Seru Nataru” tuturnya.
Tentang AirNav Indonesia.
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia (AirNav) merupakan lembaga dengan kepemilikan modal negara di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (KBUMN RI) yang didirikan tanggal 13 September 2012 berdasarkan amanat UU Nomor 1 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 tahun 2012 tentang Perum LPPNPI. Sebagai satu-satunya penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia, AirNav bertugas untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kelancaran operasional penerbangan di ruang udara Indonesia dan sejumlah ruang udara negara lain yang berbatasan dengan wilayah udara Indonesia.
Secara umum, AirNav mengelola ruang udara seluas 7.789.268 km2. Luasan tersebut dibagi menjadi 2 Flight Information Region (FIR) yang masing-masing dikelola oleh pusat pelayanan lalu lintas udara di Jakarta dan Makassar. Di ruang udara seluas itu, berdasarkan data tahun 2019 (sebelum pandemi COVID-19), AirNav melayani rata-rata 6,125 pergerakan pesawat udara per harinya, baik yang sifatnya take-off/ landing, maupun penerbangan lintas (overflying) antar negara.
(*/syam)