Presiden Jokowi Khawatirkan Penggantian Pejabat di Daerah
Kamis, 06 Februari 2020, 13:04 WIBBisnisNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menngaku sangat mengkhawatirkan pergantian pejabat di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah), karena akan mengganggu koordinasi yang sudah dilakukan sejak 2016.
Presiden Jokowi juga mengingatkan Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim berhati-hati dalam menangani Karhutla, karena pengarahan sudah rutin dilakukan.
Ia menegaskan, kalau kebakaran hutan itu terjadi, sudah dipastikan akan langsung menelpon Panglima dan Kapolri kalau ada kebakaran.
"Yang saya takutkan adalah, ada gubernur baru, ada bupati baru, ada pangdam baru, ada danrem baru, yang baru masuk ke daerah itu. Ada kapolda baru, ada kapolres baru yang masuk daerah rawan kebakaran sehingga tidak tahu aturan main kita yang sudah kita ubah sejak 2016," katanya, seperti dilansir Antaranews, saat menyampaikan pengarahan mengenai upaya pengendalian karhutla tahun 2020 di Istana Negara Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Pertemuan yang sudah berulang-ulang itu, lanjut Jokowi, metrupakan pekerjaan rutin setiap musim kemarau. Seluruh kerja bawahannya ini akan langsung dipantau, termasuk TNI dan Polri, dalam menanggulangi Karhutla.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menceritakan keterkejutannya saat menghadapi Karhutla besar tahun 2015, ketika baru beberapa bulan menjabat sebagai presiden.
"Sebagai presiden yang baru saja berapa bulan, tahu-tahu dapat peristiwa itu sehingga kesiapan kita saat itu masih baru melihat lapangannya. Saat itu 2,5 juta hektare lahan kita terbakar, baik lahan gambut dan hutan. Begitu 2016 kita berkumpul, baru 2017 turun ini terkecil menjadi 150.000 hektare yang terbakar dari sebelumnya 2,5 juta hektare," jelasnya.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, sepanjanng 2019, berdasarkan data Badan dan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total luas hutan dan lahan yang terbakar di seluruh Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2019 mencapai 328.724 hektare.
Kebakaran terbesar ada di Provinsi Riau, yaitu mencapai 49.266 hektare. Kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Kalimantan Tengah dengan area seluas 44.769 hektare diikuti Kalimantan Barat 25.900 hektare dan Kalimantan Selatan seluas 19.490 hektare. Sedangkan di Sumatera Selatan, area lahan dan hutan yang terbakar mencapai 11.826 hektare dan 11.022 hektare lahan di Jambi. (*/Ari)