Ratusan Mahasiswa Hadiri Biodiesel Goes to Campus di Yogyakarta
Rabu, 11 September 2019, 07:22 WIBBisnisNews.id -- Kementerian ESDM dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), mengajak civitas akademika di Yogyakarta dan sekitarnya untuk semakin memahami peran biodiesel sebagai salah satu bahan bakar alternatif masa depan. Indonesia sudah siap menuju B30 (campuran 30 persen biodiesel pada bahan bakar solar) yang akan diimplementasikan tahun depan.
Lebih dari 150 mahasiswa hadir pada gelaran bertajuk Biodiesel Goes to Campus yang diselenggarakan di Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Acara ini merupakan pembuka rangkaian Biodiesel Goes to Campus yang direncanakan akan dilangsungkan juga di dua kota lainnya, Depok dan Denpasar.
Hadir sebagai narasumber Kasubdit Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Efendi Manurung dan Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, Achmad Maulizal Sutawijaya, mahasiswa diajak berdiskusi seru membahas tuntas kesiapan implementasi B30 yang kini sudah ada di Tahap Uji Jalan (Road Test).
Efendi Manurung menyebut, kendaraan yang diikusertakan dalam road test B30 terdapat tujuh merek kendaraan dengan beragam variasi dan kelas kendaraan. "Hasil road test B30 saat ini menunjukkan tidak ada perbedaan kinerja signifikan pada daya kendaraan dan fuel economy ketika kendaraan menggunakan bahan bakar B30 dan B20, uji start ability dan presipitasi juga menunjukan hasil yang bagus dan memenuhi rekomendasi OEM," ujarnya.
Dari hasil tersebut, lanjut Efendi, pihaknya telah mengusulkan revisi SNI 7182 B100 untuk spesifikasi pencampuran B30 ini. "Ada poin penting, salah satunya kandungan monogliserida yang pada Road Test di Dieng hasilnya 0,55. Standar SNI sebelumnya 0,8 kita usulkan menjadi 0,4 untuk start ability yang lebih baik," ungkapnya.
Efendi juga menegaskan bahwa B30 ini merupakan tonggak pengembangan energi terbarukan di Indonesia, "Kita tetap mau impor BBM dari luar negeri apa mau menggunakan B30 yang juga menyerap produksi sawit dalam negeri? Itu pilihannya," tandas Efendi.
Sementara itu Achmad Maulizal Sutawijaya menyampaikan bahwa BPDPKS memberikan dukungan dalam pemanfaatan sawit untuk biodiesel dan juga sumber energi lainnya. "Tak hanya biodiesel, kita juga bergerak ke sawit untuk biofuel dan biomassa juga untuk sumber energi lainnya. Dari sawit ini dimanfaatkan semuanya, tidak ada yang terbuang," ungkap Maulizal.
Selain mengurangi ketergantungan impor BBM, Maulizal menyebut, sawit untuk B30 ini juga akan meningkatkan kesejahteraan petani dan juga menekan emisi karbondioksida. "China yang baru menerapkan B5 saja bisa mengurangi emisi karbonnya hingga lebih dari 17 juta ton, apalagi Indonesia yang akan menerapkan B30 tahun depan," tandasnya.
Sementara, Wakil Dekan Bidang Kemahasiwaan FTM UPN Veteran Yogyakarta Joko Soesilo pun menyampaikan komitmennya untuk mendukung peningkatan B20 menjadi B30 yg akan mulai diimplementasikan tahun depan. "Kami dan jajaran kami siap mendukung program ini, semoga kampus kami dapat berkontribusi untuk turut menyukseskan pemanfaatan biodiesel ke depannya," ungkap Joko.
Selain menghadirkan narasumber dari Kementerian ESDM dan BPDPKS, acara hari ini juga turut dimeriahkan kehadiran salah satu content creator kebanggaan Yogyakarta @rondweasley, paduan suara Vocalista Paradiso, akustik dan berbagai games seru. Bagi mahasiswa yang belum sempat bergabung sebagai peserta juga disediakan Booth interaktif yang menyediakan informasi terkini dari Kementerian ESDM dan BPDPKS.(helmi)