Reklamasi Teluk Jakarta Hanya Menguntungkan Pengembang
Minggu, 07 Mei 2017, 23:36 WIBBisnisnews.id-Proyek reklamasi teluk Jakarta semakin memanas. Rencana besar pengembang perumahan mewah yang telah mendapat restu Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama alias Ahok itu dinilai bukan hanya merjsak lingkungan tapi juga menambah penderitaan nelayan di kawasan itu
Komunitas Nelayan Tradisional (KNT) dan Komunitas Nelayan Tradisional Indonesia 7(KNTI) bersama Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta Minggu (7/5/2017) di gedung LBH Jakarta menyampaikan pernyataan berupa kutukan dan penolakan.
Para aktivis dan LSM itu menegaskan, proyek reklamasi itu sudah sangat menyengsarakan rakyat kecil, terutama nelayan.
Pernyataan dan kutukan itu disampaikan menyusul rencana melanjutkan kembali reklamasi di Teluk Jakarta . Proyek itu ungkaonya hanya menguntungkan pengembang dan tidak punya manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
Iwan anggota KNT Muara Angke menyatakan, pemerintah tidak boleh melanjutkan rencana reklamasi teluk Jakarta. "Dulu sudah jelas bahwa reklamasi tidak akan dilanjutkan kembali. Tapi belakangan ini kami mendengar, bahwa Pemerintah Provinsi dan juga Kementrian Pusat sedang proses pembuatan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)" terangnya di depan awak media.
Dirinya juga menyayangkan sikap Pemerintah yang dianggap tidak konsekuen pada keputusaan awal dari Kementrian Koordinator Maritim yang tidak terbuka atas pernyataan informasi dari Menkomaritim.
"Dulu bapak Rizal Ramli sebelum Luhut Pandjaitan menjabat beliau sangat tegas melarang adanya reklamasi. Tapi kenapa saat ini Luhut malah menantang kami," ungkapnya.
Menurutnya, jika reklamasi di Teluk Jakarta akan kembali dilakukan dirinya akan siap melawan dan mengumpulkan para nelayan.
"Kita sangat menyayangkan adanya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi yang selalu memaksakan kehendak. Kami nelayan tidak akan menyerah melawan reklamasi karena merusak lingkungan dan wilayah kami. Sampai saat ini kerusakan sudah ada tapi tidak ada yang mau bertanggung jawab," tegas Iwan.
Mangsali nelayan Muara Angke yang mengaku sudah mengais rejeki puluhan tahun di teluk tersebut mengaku reklamasi itu telah memutus mata pencariannya. Ditehaslan bila pemerintah tetap mengizinka untuk dilanjutka , sama saja mematikan kehidupan mereka.
"Dengan reklamasi sama saja mereka mau membunuh kita. Kami tetap tidak akan menerima adanya reklamasi di wilayah kami," tuturnya. (Iqbal)