Ribuan Pengemudi Ojek Online Menuntut Kesejahteraan dan Pengakuan
Senin, 23 April 2018, 15:40 WIBBisnisnews.id - Ribuan pengemudi ojek online melakukan orasi di depan gedung DPR/MPR RI, Senin (23/4/2018). Mereka menuntut mendorong para wakil rakyat ikut berperan mendorong diberikan subsidi, sehingga penumpang tetap bisa menikmati tarif murah.
Selain meminta tarif subsidi, juga pengakuan aspek legal eksistensi, peranan, dan fungsi ojek online sebagai bagian dari sistem transportasi nasional.
Meminta penetapan tarif standar dengan nilai yang wajar, yaitu Rp3.000-Rp4.000 per kilometer, dengan metode subsidi dari perusahaan aplikasi agar tarif penumpang tetap murah dan terjangkau.
Tuntutan lainnya ialah perlindungan hukum dan keadilan bagi ojek online sebagai bagian dari tenaga kerja Indonesia yang mandiri.
Tiga orang perwakilan pengemudi ojek online diterima anggota Komisi V DPR RI. Sementara rekan-rekannya selain terus berorasi juga menyanyikan lagu Indonesia Raya, Satu Nusa Satu Bangsa dilanjutkan pembacaan ikrar pengemudi ojek online.
"Kami mohon Bapak Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR, khususnya Komisi V bidang perhubungan, bersedia membentuk payung hukum yang di dalamnya memuat sekurang-kurangnya tiga aspek mendasar," tulis Garda Roda Dua Negara Kesatuan RI (GARDA NKRI).
Sebelum ke depan gedung DPR, para pengunjuk rasa berkumpul di sekitar Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Mereka kemudian melakukan konvoi motor dan berjalan kaki dari Pintu Timur Gedung DPR hingga ke depan Gedung DPR.
Di sekitar gedung GBK, mereka melakukan aksi teaterikal kuda lumping. Maksud dari aksi teaterikal ini adalah bahwa tarif yang sekarang tidak manusiasi dan sangat murah bagi pengemudi. Tarif itu dianggap tidak mencukupi biaya perawatan kendaraan dan biaya lainnya. Sebelumnya, tarif ojekonline mencapai Rp1.200 per km.
Dalam orasinya mereka mengatakan, seperti sapi perah, dimana-mana kebutuhan semakin naik, tapi tarif ojek online selalu turun. Pihak aplikator selalu mementingkan persaingan ojekonline dengan perusahaan Malaysia tali tidak memikirkan nasib ojek online. (Rayza/Syam s)
,