RR Silver Spirit II Pilihan Para Koruptor
Jumat, 20 Januari 2017, 18:58 WIB
Bisnisnews.id - Pernyataan Fakta "Perjanjian Penuntutan Tangguhan - SFO versus Rolls Royce PLC" telah dikeluarkan pengadilan Inggris yang memberikan informasi detil tentang skala hadiah dan jumlah 7 digit yang diberikan Rolls Royce (RR) kepada perantara anonim dan eksekutif perusahaan.
Pernyataan Fakta yang disepakati dalam Deferred Prosecution Agreement (DPA) nomor U20170036 tentang dugaan komisi oleh Rolls-Royce plc (termasuk Rolls-Royce Energy Systems, Inc.), termasuk konspirasi pelanggaran korupsi, kesalahan akuntansi dan kegagalan mencegah penyuapan.
Isi tuduhan tersebut menyimpulkan secara detil konspirasi Korupsi mulai 1 Januari 1989 sampai 31 Desember 1998 oleh sipil Indonesia untuk mesin Trent 700 bagi 6 pesawat Airbus A330 yang menyatakan bahwa karyawan senior RR setuju membayar 2.25 juta dollar dan sebuah mobil Rolls Royce Silver Spirit untuk Perantara 1 atau Perusahaan yang dikendalikan oleh perantara tersebut. Perantara 1 atau Perusahaan milik Perantara 1 bertindak sebagai agen kantor Presiden Indonesia dan bahwa uang ini adalah hadiah untuk Perantara 1 yang memberikan bantuan kepada RR sehubungan kontrak mesin Trent 700.
Berikut adalah poin fakta secara rinci yang dipublikasikan oleh Serious Fraud Office (SFO):
- Pada tahun 1989, karyawan senior RR membahas pengembangkan hubungan dengan tokoh-tokoh berpengaruh untuk memajukan penjualan RR di Indonesia, khususnya dengan Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional.
- Pada Januari 1989, memo internal tentang strategi RR di Indonesia mencatat: "...menunjuk penasihat komersial yang memiliki hubungan dekat dengan Istana dan mengetahui penerbangan ... "Hal ini akan dikejar oleh Perantara Regional di bawah bimbingan Perantara 2. Saya akan tekankan lagi kepadanya tentang pentingnya memiliki pengaruh dan intelijensi di semua tingkatan ... "
- Perantara 2 yang dimaksud adalah mantan komandan Angkatan Udara Indonesia yang sepakat dengan RR untuk menyediakan layanan di Indonesia. Perantara Regional menyediakan layanan konsultasi untuk RR di Asia Tenggara.
- Pada bulan Februari 1989, memo dikirim ke karyawan senior RR yang mencatat: "Kita lihat biaya apa untuk mengambil 'jaminan' dengan menggunakan Grup Istana". Dijelaskan bahwa Grup Istana terdiri 3 kerabat dekat Presiden.
- Setelah kunjungan ke Indonesia, RR memilih mengambil 'jaminan' ini, serta menunjuk Perantara, yaitu sebuah perusahaan swasta yang 55 persen sahamnya dimiliki oleh salah satu dari 3 kerabat dekat Presiden Indonesia, dan ia tidak memegang jabatan publik. Selanjutnya dinamakan sebagai Perusahaan Perantara 1, yang mana Perantara Regional telah merekomendasikan perusahaan ini.
- Sebuah Perjanjian Penasihat Komersial ("CAA") antara RR dan Perusahaan Perantara 1 ditandatangani pada bulan Juli 1989. RR menyediakan komisi 5 persen untuk harga mesin baru dan suku cadang.
- Sebagai imbalan atas rekomendasinya, Perantara Regional akan menerima komisi 2 persen dari nilai bisnis yang dimenangkan lewat Perusahaan Perantara 1, di samping penerimaan komisi karena telah memperkenalkan Perantara 2.
- Pembayaran pertama untuk Perusahaan Perantara 1 di bawah kesepakatan CAA, dibuat pada bulan Agustus 1989 untuk mengantisipasi kesepakatan F100s. Hal itu mewakili 25 persen dari total komisi yang ada. Pembayaran pun dilakukan sebelum kontrak resmi ditandatangani.
Sebuah memo internal RR tanggal 31 Agustus 1989 menjelaskan pembayaran tersebut: "Telah disepakati bahwa Perusahaan Perantara 1 akan segera dibayar 300 ribu dollar, setelah fakta bahwa mereka mencapai target perjanjian yang ditetapkan dengan Garuda pada akhir Agustus untuk membeli 12 F100s..., tetapi untuk tujuan taktis kita sendiri, lebih baik bila kita melakukan pembayaran sekarang."
- Pembayaran tersebut digolongkan sebagai uang muka dan akan ditebus dari komisi lainnya jika kesepakatan tidak terwujud. Hal itu dibuat oleh CHQ yang harus dilunasi oleh Sipil. Pembayaran dilakukan di muka untuk mengamankan komitmen Perantara 1 terhadap kesepakatan Trent 700.
- Pada 31 Januari 1991, seorang karyawan RR mencatat bahwa tanda tangan Garuda untuk transaksi ini mudah-mudahan terjadi dalam waktu dekat. Karyawan merekomendasikan RR melakukan pra-diskusi lebih dulu dengan Perusahaan Perantara 1 dan dua perusahaan yang dikendalikan oleh Perantara Regional (selanjutnya dinamakan "Perusahaan Perantara Regional A" dan "Perusahaan Perantara Regional B", dengan mengirimkan surat penetapan profil pembayaran untuk masing-masing, berdasarkan apa yang diharapkan untuk diterima RR. Kontrak A330 ditandatangani pada 2 April 1991.
- Dua pembayaran total 2.254.044 dollar dibayarkan kepada Perusahaan Perantara 1 pada 15 Mei 1991 dan 13 Juni 1991.
- Perantara 1 juga menerima pembayaran dalam bentuk barang. Sebuah memo internal RR tanggal 17 Desember 1991 yang dikirim ke karyawan senior RR, mencatat bahwa Perantara 1 telah menafsirkan percakapan sebelumnya dengan karyawan RR sebagai janji untuk menghadiahinya mobil Rolls-Royce jika kesepakatan A330 dimenangkan.
Memo tersebut mencatat bahwa mobil itu bukan bagian dari CAA tetapi: "Satu atau dengan lain cara kita harus berikan, dan memulihkan biaya sebaik mungkin. Melihat bisnis masa depan, khususnya di bidang militer, di mana Perantara 1 bisa menjadi penghalang, biaya ini tidak besar. Saya meminta harga terbaik yang kami bisa dapatkan untuk Silver Spirit II. "
- Sebuah Rolls Royce Silver Spirit II dibeli dan dikirimkan.
- Pada 14 Februari 1996 memo internal RR berjudul "Biaya Pemasaran Ditangguhkan", dikirim ke karyawan senior RR, mengamati bahwa tidak ada pengiriman mesin dan komisi sudah dibayar:
"Perusahaan Perantara 1 - 5% net dari 88 juta dollar, dimana setengahnya telah dibayar sebesar 2,2 juta dollar. Perusahaan Perantara Regional A - 1% net dari 184 juta dollar telah dibayar 25/25/50. Dia telah menerima total 2 pembayaran 461.447 dollar. Perusahaan Perantara Regional B - awalnya minta 1,5% net dari 184 juta dollar, namun meningkat dengan surat untuk minimal 3 juta dollar (setara dengan 1,65%). Dia telah menerima 2 pembayaran sebesar 750 ribu dollar. Jumlah uang di atas menambah dan dikonversi menjadi 2.979 juta dollar. Belum ada pengiriman mesin terjadi."
- Pada Maret 1996, Garuda mengkonfirmasi hanya akan membeli 6 mesin untuk A330, yang berarti RR perlu merevisi angka untuk mencerminkan bagaimana niat Proyek Trent dalam mengelola kesepakatan ini. Pembayaran komisi yang diantisipasi untuk Perusahaan Perantara 1 adalah 4.474 juta dollar.
- Pada bulan Februari 1997, RR mengakhiri CAA dengan Perusahaan Perantara 1, menggantinya dengan 2 CAA baru sehubungan mesin T700s, T800s, Dart dan Tay.
- Enam pesawat A330 dengan mesin RR dikirim antara 1996 dan 1998.
- Di luar pembayaran tahun 1991, dua pembayaran total US $ 779.784 dibayar pada tahun 1997 kepada Direktur Perusahaan Perantara 1 sehubungan dengan mesin RR untuk A330. {Marloft}