Rumah Kita, Jurus Jitu Menangkal Spekulan Sembako
Kamis, 17 November 2016, 15:05 WIBBisnisnews.id - Agar subsidi angkutan sembako dan barang penting lainnya lewat kapal tol laut tepat sasaran, pemerintah menempatkan lima titik rumah kita dikawasan tengah dan timur Indonesia. Harapannya, tidak ada lagi monopoli segelintir kecil pedagang yang memanfaatkan subsidi angkutan.
Program Rumah Kita, yang di percayakan kepada empat BUMN yaitu Pelindo II, Pelindo III, Pelni dan ASDP Indonesia Ferry lewat anak-anak usahanya diyakini dapat menghentikan segelintir pedagang bermain di kawasan itu.
Direktur Lalulintas Angkutan Laut Kemenhub, Bay M.Hasani mengatakan program Rumah Kita ini tidak lagi ketergantungan kepada sekumpulan pedagang yang dikoordinir Kementerian Perdagangan, tapi juga terbuka untuk pedagang dari luar. Dengan demikian, harga sembako dan barang penting lainnya bisa turun dan dapat mendorong daya beli masyarakat.
" Kehadiran negara di pulau-pulau terpencil kawasan Tengah dan Timur Indonesia kan tujuannya menekan harga, agar sama dengan di kawasan Barat atau Jawa," kata Bay, dalam diskusi tentang satu tahun perjalanan program tol laut.
Diakui, selama satu tahun terakhir, penurunan harga pada sejumlah desa di pulau-pulau terpencil dan terluar kawasan Timur dan Tengah Indonesia belum signifikan. Sehingga ada kesan, subsidi yang digelontorkan pemerintah melalui angkutan laut hanya dinikmati segelintir pedagang.
" Harusnya kan, kalau angkutannya sudah disubsidi, harga jual sembako dan barang penting lainnya turun. Nyatanya masih tetap tinggi, jangan-jangan ada pedagangbyang memanfaatkan program tol laut," kata Bay.
Semangat diluncurkannya konsep tol laut adalah konektivitas transportasi, tujuannya untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. setelah berkalan hampir satu tahun, ternyata beljm ada oenurunan sugnigikan, Menhub Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan, belum tercapainya target tol laut soal penurunan harga di kawasan timur lantaran belum adanya pedagang di daerah tersebut.
Hatusnya, barang-barang yabg sudah sampai di pulau tujuan, dibawa oleh oedagang lokal untuk didistribusikan secara bertahap agar masyarakat mendapatkan harga yang baik dan terjangkau.
Hasil kesepakatan dengan Menneg BUMN, nantinya di masing-masing tempat, akan dibuat semacam Rumah Kita, semacam gudang induk. Rumah Kita itu adalah rumah yang mengelola barang-barang yang diangkut kapal laut, sebelum didistribusikan ke masyakat yang bermukim di desa-desa yang ada di pulau itu.
Sedangkan tiga BUMN yang ditunjuk sebagai koordinator Rumah Kita ialah PT Pelindo II di Natuna dan Natuha, PT Pelni di Timika, Manokwari/ Merauke oleh PT ASDP Indonesia Ferry dan Larantuka/Rote/Morote dipercayakan kepada Pelindo III. Sedangkan anak-anak usaha BUMN yang dilibatman dalan program rumah kita sebagai pelaksana ialah PT. RNI, PT Perinus, PT.PP dan MTI.