Rupiah Bertahan Ditengah Melemahnya Dolar dan Penurunan Ketegangan Perang Dagang
Selasa, 10 April 2018, 10:28 WIBBisnisnews.id - Mulai meredahnya perseteruan dagang Amerika Serikat dengan China berpengaruh baik terhadap Rupiah atau lebih baik ketimbang sebelumnya, meskipun Dolar AS sedikit melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan, Senin (Selasa pagi WIB).
Para investor masih menunggu, ketegangan itu tidak terus terjadi dan berharap, ada titik temu dari keduanya (AS - Tiongkok). Dari dalam negeri, kurangnya sentimen negarif, membuat Rupiah makin terjaga. Rupiah hari ini duperkiarakan berada ada posisi support 13.766 dan resisten 13.753.
Analis Bina Artha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (10/4/2018) mengakui minimnya sentimen negatif dari dalam negeri membantu Rupiah untuk kembali menguat. Selain itu juga ada pengarh dari hubungan dagang Amerika serikat - China.
Kekhawatiran berlanjutnya perang dagang Amerika dan Tiongkok menyebabkan para investor sedikit meninngggalkan Dolar dan beralih ke mata uang utama lainnya. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,31 persen menjadi 89,826 di akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,2322 dolar AS dari 1,2285 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4132 dolar AS dari 1,4085 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7703 dolar AS dari 0,7670 dolar AS.
Dolar AS dibeli 106,77 yen Jepang, lebih rendah dari 106,87 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9563 franc Swiss dari 0,9587 franc Swiss, dan jatuh menjadi 1,2704 dolar Kanada dari 1,2778 dolar Kanada
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Minggu (8/4/2018) mengungkapkan harapannya, perang itu tidak perlu berlanjut, Ditegaskan, dirinya sangat tidak berharap terjadinyakekacauan it terus berlanjut.
Pekan lalu atau Kamis (5/4/2018), para investor sangat gelisah, ketika Presiden AS Donald Trump mengatakan, telah meminta Perwakilan Perdagangan AS mempertimbangkan mengenakan tarif tambahan atas produk impor Tiongkok senilai 100 miliar dolar AS.
Ungkapan Trump itu langsung dibalas Tiongkok melalui Kementerian Perdagangannya, Jumat (6/4/2018). Dikatakan, Tiongkok siap melawan dengan 'biaya berapapun' dan akan mengamil tindakan pencegahan komprehensif jika Amerika benar0benar melakukan praktik proteksionis sepihak. (Syam S)