Rupiah Menggeliat Menjelang Lelang Obligasi AS
Jumat, 11 Januari 2019, 13:33 WIBBisnisnews.id - Rupiah menggeliat positif, para pelaku pasar mencari peluang perlindungan menjelang
lelang obligasi AS.
Pasar domestik terus menunggu terjadinya kepastian, dalam upaya mencari keuntungan.
Analis CSA Research InstituteReza Priyambada di Jakarta, Jumat (11/1/2019) mengilustrasikan, pergerakan masing-masing tenor jangka pendek 1-4 tahun imbal hasilnya rata-rata naik 1,29 bps; tenor menengah 5-7 tahun turun 3,31 bps; dan panjang 8-30 tahun naik 1,65 bps.
Pada FR0063 seperti dikutif Akurat.co memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 101,38 persen memiliki imbal hasil 7,80 persen atau turun 0,02 bps dari sebelumnya di harga 101,28 persen memiliki imbal hasil 7,825 persen. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 100,64 persen memiliki imbal hasil 8,31 persen atau turun 0,02bps dari sehari sebelumnya di harga 100,48 persen memiliki imbal hasil 8,32 persen.
Pada Kamis (10/1), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,003 bps di level 108,63 dari sebelumnya di level 108,628. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,03 bps di level 104,94 dari sebelumnya di level 104,90.
Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 7,944 persen dari sebelumnya di level 7,942 persendan US Govn’t bond 10Yr di level 2,68 persen dari sebelumnya di level 2,71 persen. Sehingga spread di level kisaran 526,1 bps lebih tinggi dari sebelumnya 522,9 bps.
Laju imbal hasil obligasi korporasi bergerak naik tipis. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 9,65 persen-9,67 persen.
Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,04 persen-10,05 persen. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,55 persen-11,65 persen, dan pada rating BBB di kisaran 14,25 persen-14,40 persen.
"Masih adanya sejumlah sentimen positif kali ini dapat direspon baik pasar obligasi dalam negeri," jelasnya.
Meski demikian, juga diimbangi dengan aksi ambil untung sehingga menahan kenaikan lebih lanjut. Diharapkan turunnya imbal hasil obligasi AS seiring dengan lelang obligasi yang dilakukan dapat bertahan sehingga membantu pasar obligasi dalam negeri untuk kembali menguat.Selain itu, diharapkan aksi beli masih dapat bertahan. (*/Jam)